Dahlan Minta PKS BUMN Hasilkan Listrik 1.000 MW
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mendesak seluruh pabrik kelapa sawit (PKS) pelat merah dapat menghasilkan tenaga listrik hingga 1.000 megawatt (MW). Hal ini untuk meningkatkan pasokan listrik Pulau Sumatera, yang saat ini masih defisit.
"Jadi rapimnya (rapat pimpinan) kemarin yang panjang bahas bagaimana pabrik kelapa sawit, yang setiap pabrik itu bisa menghasilkan listrik dan di seluruh Sumatera. Kalau seluruh pabrik kelapa sawit itu memanfaatkan limbahnya ke pembangkit listrik, kira-kira 1.000 MW untuk Sumatera, itu fantastis sekali. Nah, itu yang selama ini bikin greget," ujar dia ketika ditemui usai senam pagi di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Sebelumnya, pihaknya telah mencoba menerapkan untuk dua pabrik kelapa sawit milik BUMN. Dia mengatakan, program tersebut pun berhasil. Oleh karena itu, jika 77 pabrik kelapa sawit milik BUMN di tambah dengan milik swasta dapat memanfaatkan limbahnya untuk pembangkit listrik, maka target 1.000 MW dapat tercapai.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk pabrik kelapa sawit milik pelat merah harus sudah memulai program pemanfaatan limbah untuk pembangkit listrik pada tahun ini.
"Nah kalau yang BUMN kita putuskan harus tahun ini memulai karena membangunnya perlu 18 bulan," tambahnya.
Untuk anggaran, dia memastikan hanya akan menarik pinjaman dari perbankan dalam negeri. Selain itu, yang akan membangun pembangkit listrik ini adalah PT Perkebunan Negara (PTPN) bekerja sama dengan perusahaan BUMN lainnya.
"Yang bangun PTPN, yang lainnya boleh bekerja sama dengan BUMN lainnya. Yang pentingnya, limbah yang selama ini dibuang harus jadi listrik," tandas mantan Direktur Utama PLN ini.
"Jadi rapimnya (rapat pimpinan) kemarin yang panjang bahas bagaimana pabrik kelapa sawit, yang setiap pabrik itu bisa menghasilkan listrik dan di seluruh Sumatera. Kalau seluruh pabrik kelapa sawit itu memanfaatkan limbahnya ke pembangkit listrik, kira-kira 1.000 MW untuk Sumatera, itu fantastis sekali. Nah, itu yang selama ini bikin greget," ujar dia ketika ditemui usai senam pagi di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (23/5/2014).
Sebelumnya, pihaknya telah mencoba menerapkan untuk dua pabrik kelapa sawit milik BUMN. Dia mengatakan, program tersebut pun berhasil. Oleh karena itu, jika 77 pabrik kelapa sawit milik BUMN di tambah dengan milik swasta dapat memanfaatkan limbahnya untuk pembangkit listrik, maka target 1.000 MW dapat tercapai.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk pabrik kelapa sawit milik pelat merah harus sudah memulai program pemanfaatan limbah untuk pembangkit listrik pada tahun ini.
"Nah kalau yang BUMN kita putuskan harus tahun ini memulai karena membangunnya perlu 18 bulan," tambahnya.
Untuk anggaran, dia memastikan hanya akan menarik pinjaman dari perbankan dalam negeri. Selain itu, yang akan membangun pembangkit listrik ini adalah PT Perkebunan Negara (PTPN) bekerja sama dengan perusahaan BUMN lainnya.
"Yang bangun PTPN, yang lainnya boleh bekerja sama dengan BUMN lainnya. Yang pentingnya, limbah yang selama ini dibuang harus jadi listrik," tandas mantan Direktur Utama PLN ini.
(rna)