Semen Indonesia Bidik Akuisisi Pabrik di Bangladesh
A
A
A
PADANG - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tengah merencanakan untuk melakukan akuisisi terhadap pabrik semen di salah satu negara kawasan Asia Selatan yaitu Bangladesh.
Rencana ini merupakan program rencana serius dari upaya perluasan ekspansi yang dicanangkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut untuk memperkuat pasar Asia Tenggara.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto menjelaskan, pabrik semen yang menjadi target akuisisi di Bangladesh tersebut memiliki kapaistas produksi antara 600 ribu ton hingga 1 juta ton per tahun.
"Bila tak ada halangan, proses akuisisi ini akan terlaksana pada akhir 2014 atau awal 2015. Saya harap bisa berjalan dalam enam bulan," katanya usai menghadiri acara peletakan batu pertama pabrik Indarung VI Semen Padang di Padang, Senin (26/5/2014).
Akuisisi ini dinilai penting bagi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan dengan kode emiten SMGR ini, karena lewat akuisisi ini maka posisi perusahaan sebagai perusahaan semen besar di Asia Tenggara bagian utara akan semakin kuat.
Menurutnya, dalam akuisisi ini perseroan berharap bisa menjadi pemegang saham mayoritas atas pabrik semen itu. Namun, hingga kini, Dwi masih enggan mewacanakan berapa besar dana investasi yang akan diguyurkan untuk akuisisi ini.
Dia hanya menggambarkan bahwa nilainya tidak akan sebesar seperti perseroan mengakuisisi Semen Tanglong di Vietnam karena melihat kapasitasnya yang lebih kecil. "Tidak akan semahal ketika perseroan mengakuisisi pabrik semen di Vietnam (Semen Tanglong)," terangnya.
Sebagai gambaran, sebelumnya Semen Indonesia telah berhasil melakukan akuisisi terhadap Thang Long Cement dengan mengambil alih 70 kepemilikan dari pemilik sebelumnya Geleximco dengan nilai transaksi sekitar USD157 juta pada 14 November 2012.
Semen Indonesia memang tengah menjadi sorotan lantaran kiprahnya yang dipandang cukup berhasil dalam hal restrukturisasi BUMN dan keberhasilan pengembangan skala bisnis seluruh perusahaan semen yang berada di bawah naungannya.
Selain memperkuat posisinya di pasar semen tanah air, Semen Indonesia juga tengah serius melebarkan sayapnya untuk menjangkau pasar internasional. Terpantau sejumlah negara Asia telah masuk dalam radar bisnisnya meliputi Myanmar, Banglades, dan Vietnam.
Rencana ini merupakan program rencana serius dari upaya perluasan ekspansi yang dicanangkan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut untuk memperkuat pasar Asia Tenggara.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto menjelaskan, pabrik semen yang menjadi target akuisisi di Bangladesh tersebut memiliki kapaistas produksi antara 600 ribu ton hingga 1 juta ton per tahun.
"Bila tak ada halangan, proses akuisisi ini akan terlaksana pada akhir 2014 atau awal 2015. Saya harap bisa berjalan dalam enam bulan," katanya usai menghadiri acara peletakan batu pertama pabrik Indarung VI Semen Padang di Padang, Senin (26/5/2014).
Akuisisi ini dinilai penting bagi perusahaan terbuka yang sahamnya diperdagangkan dengan kode emiten SMGR ini, karena lewat akuisisi ini maka posisi perusahaan sebagai perusahaan semen besar di Asia Tenggara bagian utara akan semakin kuat.
Menurutnya, dalam akuisisi ini perseroan berharap bisa menjadi pemegang saham mayoritas atas pabrik semen itu. Namun, hingga kini, Dwi masih enggan mewacanakan berapa besar dana investasi yang akan diguyurkan untuk akuisisi ini.
Dia hanya menggambarkan bahwa nilainya tidak akan sebesar seperti perseroan mengakuisisi Semen Tanglong di Vietnam karena melihat kapasitasnya yang lebih kecil. "Tidak akan semahal ketika perseroan mengakuisisi pabrik semen di Vietnam (Semen Tanglong)," terangnya.
Sebagai gambaran, sebelumnya Semen Indonesia telah berhasil melakukan akuisisi terhadap Thang Long Cement dengan mengambil alih 70 kepemilikan dari pemilik sebelumnya Geleximco dengan nilai transaksi sekitar USD157 juta pada 14 November 2012.
Semen Indonesia memang tengah menjadi sorotan lantaran kiprahnya yang dipandang cukup berhasil dalam hal restrukturisasi BUMN dan keberhasilan pengembangan skala bisnis seluruh perusahaan semen yang berada di bawah naungannya.
Selain memperkuat posisinya di pasar semen tanah air, Semen Indonesia juga tengah serius melebarkan sayapnya untuk menjangkau pasar internasional. Terpantau sejumlah negara Asia telah masuk dalam radar bisnisnya meliputi Myanmar, Banglades, dan Vietnam.
(izz)