Pembangunan Mega Proyek MRT Sudah Habiskan Rp16 T
A
A
A
JAKARTA - Pembangunan mega proyek Mass Rapid Transit (MRT) memasuki babak baru. Setelah sebelumnya telah dilakukan konstruksi skala besar di titik bundaran HI, kini pembangunan dilanjutkan dengan konstruksi skala besar di sepanjang koridor Sisingamangaraja-Sudirman-Bundaran HI.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengaku, hingga saat ini total anggaran yang sudah digelontorkan untuk mega proyek ini diperkirakan sekitar 140 miliar yen, atau setara antara Rp15 triliun hingga Rp16 triliun.
"Kalau itu semua sudah satu paket pekerjaan. Total project cost sampai hari ini diperkirakan sekitar 140 miliar yen atau antara Rp15 triliun hingga Rp16 triliun. Kita enggak mendetail seperti itu, kita mainnya paket pekerjaannya karena ada 6 paket pekerjaan," ucap dia di sela konferensi pers di Cuppa Coffee Ratu Plaza, Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Lebih lanjut dia menyebutkan, anggaran tersebut berasal dari Pemerintah DKI Jakarta dan pinjaman dari lembaga internasional asal Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Ada (anggaran) dari Pemda DKI dan ada pinjaman dari JICA. Paling besar 85% dari pemerintah pusat, yang meminjam juga pemerintah pusat. Kalau 125,3 miliar yen itu nilai pinjamannya. Sampai hari ini belum ada perubahan," tandasnya.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengaku, hingga saat ini total anggaran yang sudah digelontorkan untuk mega proyek ini diperkirakan sekitar 140 miliar yen, atau setara antara Rp15 triliun hingga Rp16 triliun.
"Kalau itu semua sudah satu paket pekerjaan. Total project cost sampai hari ini diperkirakan sekitar 140 miliar yen atau antara Rp15 triliun hingga Rp16 triliun. Kita enggak mendetail seperti itu, kita mainnya paket pekerjaannya karena ada 6 paket pekerjaan," ucap dia di sela konferensi pers di Cuppa Coffee Ratu Plaza, Jakarta, Rabu (28/5/2014).
Lebih lanjut dia menyebutkan, anggaran tersebut berasal dari Pemerintah DKI Jakarta dan pinjaman dari lembaga internasional asal Jepang, Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Ada (anggaran) dari Pemda DKI dan ada pinjaman dari JICA. Paling besar 85% dari pemerintah pusat, yang meminjam juga pemerintah pusat. Kalau 125,3 miliar yen itu nilai pinjamannya. Sampai hari ini belum ada perubahan," tandasnya.
(gpr)