RI Perbesar Peluang Ekspor Produk Alat Medis di Afrika

Jum'at, 30 Mei 2014 - 11:25 WIB
RI Perbesar Peluang...
RI Perbesar Peluang Ekspor Produk Alat Medis di Afrika
A A A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam pameran Africa Health 2014.

Kemendag berkoordinasi dengan Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Johannesburg, dan Kedutaan Besar RI (KBRI) di Pretoria, Afrika Selatan.

"Keikutsertaan Kemendag pada pemeran yang berlangsung 29-31 Mei 2014 di Gallagher Convention Centre, Midrand, Johannesburg, Afrika Selatan merupakan salah satu upaya memperbesar peluang ekspor produk peralatan medis Indonesia," ujar Dirjen PEN Kemendag Nus Nuzulia Ishak dalam rilisnya, Jumat (30/5/2014).

Pameran Africa Health 2014 merupakan pameran produk kesehatan yang tiga kali diselenggarakan. Menempati area seluas 5.000 m2, pameran ini diikuti 400 peserta dan 15 pavilun negara, serta dikunjungi lebih dari 5.000 pengunjung bisnis.

"Produk peralatan medis menjadi salah satu produk yang penting untuk terus dikembangkan. Ekspor peralatan medis ditargetkan tumbuh 32,5%-33,5% atau sekitar USD475 sampai USD479 juta pada 2014," katanya.

Menurutnya, sebagai salah satu pameran khusus peralatan medis, Africa Health 2014 menjadi target promosi yang tepat bagi Indonesia demi meningkatkan ekspor, khususnya di kawasan Afrika.

Pada pameran tersebut, Paviliun Indonesia menempati area seluas 126 m2 di Hall 2 No 2G-10. Sebanyak 12 perusahaan berpartisipasi dalam pameran ini.

Bersamaan dengan kegiatan ini, dilaksanakan one-on-one business meeting antara perusahaan Indonesia dengan perusahaan Afrika Selatan dan wilayah sekitarnya. Seperti Botswana, Naminia, Zimbabwe, Kerajaan Lesotho, Kerajaan Swaziland, dan lain-lain yang difasilitasi ITPC Johannesburg dan KBRI Pretoria.

"Promosi ini diharapkan dapat meningkatkan peran ekspor peralatan medis Indonesia untuk mencapai target ekspor ke Afrika Selatan pada 2014 yang ditargetkan mengalami pertumbuhan 2,5%-3,5% atau sekitar USD1,3 miliar," pungkas Nus.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6715 seconds (0.1#10.140)