Industri Keuangan Diminta Dukung Pariwisata Syariah
A
A
A
JAKARTA - Industri keuangan syariah saat ini memiliki pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Namun di sisi lain, ternyata industri pariwisata syariah pun menyimpan potensi besar.
Ketua Dewan Komsioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, sebagai institusi yang menaungi industri keuangan di Indonesia, pihaknya terus berupaya agar perbankan syariah dapat memberi dukungan finansial bagi pengembangan pariwisata syariah di Indonesia.
"Pariwisata syariah membutuhkan dukungan finansial industri keuangan, baik domestik maupun internasional. Terlebih melihat potensinya sangat besar yang dapat menciptakan kesempatan bagi industri keuangan syariah," tuturnya di acara The 1st OIC International Forum on Islamic Tourism di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (2/6/2014).
Karena itu, pihaknya meminta industri keuangan syariah untuk merespon kesempatan ini. Terlebih melalui pengembangan produk atau inovasi sesuai kebutuhan pelaku industri. Begitu juga produk yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan berbasis syariah.
"Ini berarti baik bagi pembiayaan infrastruktur, hotel, restoran dan lainnya, serta masyarakat yang ingin berwisata. Tantangannya hanya bagaimana lembaga keuangan syariah menciptakan produk yang fit dengan kebutuhan," pungkas dia.
Ketua Dewan Komsioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengatakan, sebagai institusi yang menaungi industri keuangan di Indonesia, pihaknya terus berupaya agar perbankan syariah dapat memberi dukungan finansial bagi pengembangan pariwisata syariah di Indonesia.
"Pariwisata syariah membutuhkan dukungan finansial industri keuangan, baik domestik maupun internasional. Terlebih melihat potensinya sangat besar yang dapat menciptakan kesempatan bagi industri keuangan syariah," tuturnya di acara The 1st OIC International Forum on Islamic Tourism di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (2/6/2014).
Karena itu, pihaknya meminta industri keuangan syariah untuk merespon kesempatan ini. Terlebih melalui pengembangan produk atau inovasi sesuai kebutuhan pelaku industri. Begitu juga produk yang sesuai dengan kebutuhan wisatawan berbasis syariah.
"Ini berarti baik bagi pembiayaan infrastruktur, hotel, restoran dan lainnya, serta masyarakat yang ingin berwisata. Tantangannya hanya bagaimana lembaga keuangan syariah menciptakan produk yang fit dengan kebutuhan," pungkas dia.
(izz)