Kenaikan Harga Ayam dan Sayur Dorong Inflasi di Bali

Senin, 02 Juni 2014 - 18:59 WIB
Kenaikan Harga Ayam...
Kenaikan Harga Ayam dan Sayur Dorong Inflasi di Bali
A A A
DENPASAR - Kenaikan harga beberapa komoditas seperti daging ayam dan sayuran memicu terjadinya inflasi di Kota Denpasar yang mencapai 2,4% pada Mei 2014.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Panusunan Siregar mengungkapkan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks semua kelompok pengeluaran.

Kelompok itu meliputi sandang 0,56%, kelompok kesehatan 0,55%, kelompok transportasi dan jasa keuangan 0,47%.

"Dari pemantauan harga-harga Mei di Kota Denpasar terjadi inflasi sebesar 0,31%. Dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,37," papar Panusunan di Kantornya, Senin (2/6/2014).

Sementara, tingkat inflasi tahun kalender Mei 2014 sebesar 2,4% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2014 terhadap Mei 2013) sebesar 6,51 persen.

Untuk komoditas yang mengalami peningkatan harga selama Mei adalah daging ayam ras, sawi hijau, tomat sayur, pepaya, daging babi, tarif angkutan udara dan baju setelan anak.

Inflasi saat ini masih tergolong kecil, meski demikian hal itu berdampak paling besar terhadap masyarakat ekonomi menengah ke bawah. "Inflasi di Bali utamanya di Singaraja cukup tinggi mencapai 1,36%," ujarnya.

Kendati kenaikannya terbilang kecil, namun inflasi ini sering kurang mendapat perhatian. Padahal, dampak inflasi itu cukup memukul kelompok berpenghasilan rendah. Pasalnya, mereka ini yang paling merasakan jika harga melambung tinggi, sementara upah atau gajinya tidak naik. "Ini yang seharusnya dikawal," katanya.

Beberapa langkah dapat diambil dalam mengawal inflasi, di antaranya menjaga supply atau ketersediaan barang di bulan-bulan yang tren inflasinya cenderung meningkat.

Berdasar data empat tahun terakhir ini, Juni dan Juli ke depan adalah bulan dengan tren inflasi yang cenderung meningkat. Bisa jadi, karena memauki masa berlibur sehingga permintaan tinggi atau masuk hari raya dan lain sebagainya. "Tapi selalu di Juni ini meningkat," imbuhnya.

Pihak terkait diminta mewaspadai inflasi di bulan-bulan ini dengan tetap menjaga pasokan barang. "Bisa saja dengan memanen cabai misalnya tepat pada Juni. Karena cabai salah satu komoditas yang menyumbang inflasi," pungkas Panusunan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0616 seconds (0.1#10.140)