Ali Wardhana Raih Penghargaan dari FEUI
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan RI era 1960-an yang pernah menjabat selama 15 tahun, Ali Wardhana meraih penghargaan Wirakarya Adhitama (Lifetime Achievement Award) dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan Ikatan Lulusan Universitas Indonesia (ILUNI) FEUI.
Penghargaan Wirakarya Adhitama ini diberikan bagi tokoh FEUI yang secara konsisten menunjukkan sumbangan pemikirannyya untuk menentukan arah, strategi, dan kebijakan pembangunan Indonesia.
"Saya bangga bisa menerima penghargaan (Wirakarya Adhitama) ini dari FEUI. Saya harap generasi muda bisa lebih baik ke depannya," ungkap Ali dalam acara Penganugerahan Penghargaan Wirakarya Adhitama di CIMB Niaga Financial Club, Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Ali adalah salah satu anggota penasehat ekonomi orde baru dan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Industri dan Pengawasan Pembangunan selama 5 tahun antara tahun 1983-1988.
Sebelumnya dia juga pernah menjadi Menteri Keuangan selama 15 tahun untuk periode 1968-1983, dan pernah menjabat sebagai dekan FEUI selama 10 tahun sejak 1967-1978.
Pada September 1971, Ali terpilih sebagai Ketua Board of Governors Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk periode 1971-1972. Jabatan yang pernah dipegang Ali menggambarkan bahwa Ali adalah sosok multipower, yaitu sosok yang pernah memegang tiga jabatan penting.
Sebagai Menteri Keuangan, Ali berperan besar untuk meredam hyperinflation dalam dua tahun pada periode 1966-1968, pada 1966 inflasi pernah mencapai 650%, pada 1967 laju inflasi diturunkan menjadi 112% dan menjadi 85% di 1968, kemudian kembali turun drastis menjadi 10% pada 1969.
Ali juga memperkenalkan disiplin fiskal APBN dengan kebijakan kebijakan yang dibuatnya, Indonesia berhasil memanfaatkan "Rejeki Uang Minyak" selama periode oil boom pada 1973-1982 bagi penguatan pembangunan nasional dan berhasil menghindari dampak negatif the dutch disease yang pernah terjadi di Nigeria dan Iran.
Sebelumnya, penghargaan ini telah diberikan kepada Widjojo Nitisastro pada 2008. Beliau telah memberikan sumbangsih yang besar kepada pembangunan bangsa.
Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Keuangan Chatib Basri, Wamenkeu Bambang PS Brodjonegoro, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi.
Penghargaan Wirakarya Adhitama ini diberikan bagi tokoh FEUI yang secara konsisten menunjukkan sumbangan pemikirannyya untuk menentukan arah, strategi, dan kebijakan pembangunan Indonesia.
"Saya bangga bisa menerima penghargaan (Wirakarya Adhitama) ini dari FEUI. Saya harap generasi muda bisa lebih baik ke depannya," ungkap Ali dalam acara Penganugerahan Penghargaan Wirakarya Adhitama di CIMB Niaga Financial Club, Jakarta, Jumat (6/6/2014).
Ali adalah salah satu anggota penasehat ekonomi orde baru dan pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Industri dan Pengawasan Pembangunan selama 5 tahun antara tahun 1983-1988.
Sebelumnya dia juga pernah menjadi Menteri Keuangan selama 15 tahun untuk periode 1968-1983, dan pernah menjabat sebagai dekan FEUI selama 10 tahun sejak 1967-1978.
Pada September 1971, Ali terpilih sebagai Ketua Board of Governors Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk periode 1971-1972. Jabatan yang pernah dipegang Ali menggambarkan bahwa Ali adalah sosok multipower, yaitu sosok yang pernah memegang tiga jabatan penting.
Sebagai Menteri Keuangan, Ali berperan besar untuk meredam hyperinflation dalam dua tahun pada periode 1966-1968, pada 1966 inflasi pernah mencapai 650%, pada 1967 laju inflasi diturunkan menjadi 112% dan menjadi 85% di 1968, kemudian kembali turun drastis menjadi 10% pada 1969.
Ali juga memperkenalkan disiplin fiskal APBN dengan kebijakan kebijakan yang dibuatnya, Indonesia berhasil memanfaatkan "Rejeki Uang Minyak" selama periode oil boom pada 1973-1982 bagi penguatan pembangunan nasional dan berhasil menghindari dampak negatif the dutch disease yang pernah terjadi di Nigeria dan Iran.
Sebelumnya, penghargaan ini telah diberikan kepada Widjojo Nitisastro pada 2008. Beliau telah memberikan sumbangsih yang besar kepada pembangunan bangsa.
Acara ini juga dihadiri oleh Gubernur BI Agus Martowardojo, Menteri Keuangan Chatib Basri, Wamenkeu Bambang PS Brodjonegoro, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi.
(rna)