Indonesia Sudah di Ambang Krisis Energi
A
A
A
JAKARTA - Pengamat Energi dari Indonesian Resources Study (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) mendesak dilakukan secara menyeluruh karena jika tidak setiap tahunnya pemerintahnakan mengimpor BBM hingga Rp2 triliun per hari.
"Sepanjang tidak melakukan apa-apa defisit akan terus meningkat sehingga terjadi krisis energi," ujar Marwan dalam acara diskusi menyoal "Konversi BBM ke BBG" di Jakarta, Senin (9/6/2014).
Lebih lanjut Marwan mengatakan, pemerintah harus membuat roadmap yang jelas terkait roadmap kebijakan komversi BBM ke BBG. Banyak anggaran yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah tapi tidak terserap.
"Tanpa roadmap yang jelas tahapan pencapaian juga tidak jelas," tambahnya.
Saat ini, Indonesia sudah di ambang krisis energi karena program energi pemerintah tidak jelas. Baik konversi BBM ke BBG, diversifikasi energi dan program-program lainnya.
"Kita sudah di ambang krisis energi ini bukan main-main. Per hari kita akan impor Rp2 triliun lebih kalau tidak ngapa-ngapain," pungkas Marwan.
"Sepanjang tidak melakukan apa-apa defisit akan terus meningkat sehingga terjadi krisis energi," ujar Marwan dalam acara diskusi menyoal "Konversi BBM ke BBG" di Jakarta, Senin (9/6/2014).
Lebih lanjut Marwan mengatakan, pemerintah harus membuat roadmap yang jelas terkait roadmap kebijakan komversi BBM ke BBG. Banyak anggaran yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah tapi tidak terserap.
"Tanpa roadmap yang jelas tahapan pencapaian juga tidak jelas," tambahnya.
Saat ini, Indonesia sudah di ambang krisis energi karena program energi pemerintah tidak jelas. Baik konversi BBM ke BBG, diversifikasi energi dan program-program lainnya.
"Kita sudah di ambang krisis energi ini bukan main-main. Per hari kita akan impor Rp2 triliun lebih kalau tidak ngapa-ngapain," pungkas Marwan.
(gpr)