Bappenas Proyeksikan Angka Kemiskinan 10,69%
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI, Armida Alisjahbana memperkirakan kemiskinan dengan asumsi inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang tercantum di RAPBN-P 2014 mencapai 10,41% sampai 10,69%.
"Perkiraan kemiskinan dan pengangguran terkait RAPBN-P 2014, di targetkan dengan pertumbuhan PDB 6%, inflasi 5% adalah 9% sampai 10,5%. Dan pengangguran sebesar 5,6% sampai 5,9%," tuturnya di Ruang Rapat Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Menurunt dia, hasilnya tingkat pengangguran sama dengan yang diproyeksikan. Kemudian dalam simulasi dilakukan penambahan angkatan kerja baru.
"Antara lain implikasi dari kebijakan pemberian bantuan siswa miskin (BSM). BSM menyasar kelompok usia muda agar tidak drop out dan terus lanjutkan studinya," ujarnya.
Dalam pemaparannya dia mencatatakan terjadi penambahan kerja baru sebanyak 1,3 juta. Sementara kesempatan kerja per 1 persen pertumbuhan ekonomi adalah 230.000. Jumlah tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya.
"Terkait dampak rencana pemotongan belanja di beberapa kementerian/lembaga (K/L), sangat tergantung dari spesifikasi pemotongan belanja K/L, dalam simulai misalnya, dampak pemotongan K/L terasa pada kelompok PKK dan PNPM," pungkas Ali.
"Perkiraan kemiskinan dan pengangguran terkait RAPBN-P 2014, di targetkan dengan pertumbuhan PDB 6%, inflasi 5% adalah 9% sampai 10,5%. Dan pengangguran sebesar 5,6% sampai 5,9%," tuturnya di Ruang Rapat Komisi XI di Gedung DPR, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Menurunt dia, hasilnya tingkat pengangguran sama dengan yang diproyeksikan. Kemudian dalam simulasi dilakukan penambahan angkatan kerja baru.
"Antara lain implikasi dari kebijakan pemberian bantuan siswa miskin (BSM). BSM menyasar kelompok usia muda agar tidak drop out dan terus lanjutkan studinya," ujarnya.
Dalam pemaparannya dia mencatatakan terjadi penambahan kerja baru sebanyak 1,3 juta. Sementara kesempatan kerja per 1 persen pertumbuhan ekonomi adalah 230.000. Jumlah tersebut lebih rendah dari tahun sebelumnya.
"Terkait dampak rencana pemotongan belanja di beberapa kementerian/lembaga (K/L), sangat tergantung dari spesifikasi pemotongan belanja K/L, dalam simulai misalnya, dampak pemotongan K/L terasa pada kelompok PKK dan PNPM," pungkas Ali.
(izz)