Pemerintah Klaim Pengembangan SPBG Signifikan

Rabu, 11 Juni 2014 - 15:09 WIB
Pemerintah Klaim Pengembangan SPBG Signifikan
Pemerintah Klaim Pengembangan SPBG Signifikan
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) terkait infrastruktur penunjang Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) menunjukkan progres signifikan.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM Edy Hermantoro mengatakan, pemerintah telah menunjuk PT Pertamina (persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk untuk mengembangkan SPBG. Edy berharap, ke dua perusahaan tersebut menjadi contoh konkret pengembangan konversi BBM ke BBG.

"Pemerintah sudah tunjuk Pertamina dan PGN, swasta juga boleh ikut bangun, tapi harus mengajukan dulu ke pemerintah," kata dia di sela Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (11/6/2014).

Di samping swasta, pemerintah pusat juga mempersilakan pemerintah daerah (pemda) membangun SPBG, seperti yang akan dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta.

"Silakan (bangun SPBG). DKI Jakarta mau buat SPBG, pipa-pipa online-nya kan juga sudah ada," imbuh dia.

Di sisi lain, pemerintah juga akan menggelontorkan konverter kit sebanyak 500 unit. Jumlah itu tidak sebesar tahun lalu lantaran adanya pemangkasan anggarannya.

"Konversi tetap jalan tahun ini, tapi cuma 500 konverter kit. Jadi tidak mandeg," tandasnya.

Sebelumnya kalangan pengamat menilai pemerintah tidak serius dalam mengembangkan program konversi BBM Ke BBG lantaran jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain.

Pengamat dari ReforMiner Institue Komaidi Notonegoro mengatakan, tertinggalnya Indonesia dibandingkan dengan negara lain karena ketidakseriusan pemerintah menjalankan program yang telah dibuatnya sendiri. Bahkan roadmap atau kerangka jalan dari program konversi BBM ke BBG tidak pernah dibuat pemerintah.

"Pantaslah kalau program ini tidak jalan karena sampai saat ini tidak ada blueprint-nya, sehingga ending kapan rampungnya tidak ada target yang jelas," kritik Komaidi.
(rna)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6000 seconds (0.1#10.140)