Harga Minyak Dunia Sedikit Terkelupas

Jum'at, 13 Juni 2014 - 20:04 WIB
Harga Minyak Dunia Sedikit Terkelupas
Harga Minyak Dunia Sedikit Terkelupas
A A A
LONDON - Harga minyak di perdagangan dunia hari ini sedikit terkelupas dari reli panjang, di tengah konflik yang mendera produsen terbesar kedua Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Irak.

Keuntungan minyak mentah Brent sedikit menurun, namun tetap di atas USD113 per barel pada Jumat, karena berkurangnya kekhawatiran pemberontakan di Irak akan menghentikan ekspor minyak.

"Pasar secara umum sedang mencoba menilai risiko terhadap (situasi) Irak. Ada reaksi pasar yang besar dan kemudian IEA (International Energy Agency) mengatakan tidak melihat risiko pasokan sehingga volatilitas mencerminkan ini," ujar Olivier Jakob, konsultan Petromatrix, seperti dilansir dari Reuters, Jumat (13/6/2014).

"Anda ingin memiliki premi Irak lebih stabil dari minggu lalu, tetapi dengan tidak ada gangguan, berapa banyak Anda dapat menyimpan," tambahnya.

Sebagian besar ekspor minyak Irak saat ini berasal dari selatan Baghdad, masih jauh dari posisi pemberontak. Apakah mereka bisa mencapai selatan Baghdad? Analis memperkirakan mereka menghadapi resistensi yang jauh lebih besar.

"Sementara militer Irak menghadapi isu-isu moral yang rendah di utara, pejuang Syiah akan membuktikan lebih tangguh dalam melindungi rumah serta provinsi di Irak selatan, dan gerilyawan Sunni tidak memiliki dukungan lokal," kata Ayham Kamel, direktur Eurasia Group Timur Tengah dan Afrika Utara dalam catatan penelitiannya.

Minyak Brent untuk pengiriman Juli naik 47 sen menjadi USD113,49 per barel, sedikit melemah dari puncak tertinggi sejak September, sebesar USD114,69, setelah naik lebih dari USD3 pada Kamis (12/6/2014).

Sementara patokan AS, minyak West Texas Intermediete (WTI) untuk Juli, naik 35 sen menjadi USD106,88, berhenti dari kenaikan tertinggi dalam 9 bulan sebesar USD107,68 per barel, setelah sehari sebelumnya memperoleh USD2,13.

Brent ditetapkan untuk mendapatkan lebih dari 5 persen minggu ini, kenaikan mingguan terbesar sejak Juli lalu, sementara minyak mentah AS berada di jalur untuk kenaikan terbesar sejak Desember.

Amerika Serikat telah mengancam akan melakukan aksi militer terhadap militan yang telah mengambil kota-kota di Irak, meningkatkan kekhawatiran atas ekspor minyak negara tersebut.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7473 seconds (0.1#10.140)