Pertamina Sulut Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg 20%

Selasa, 17 Juni 2014 - 17:56 WIB
Pertamina Sulut Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg 20%
Pertamina Sulut Tambah Pasokan Elpiji 3 Kg 20%
A A A
MANADO - Mengantisipasi lonjakan permintaan tabung elpiji 3 kg menjelang Ramadan, Pertamina Area Manado menyiapkan penambahan stok elpiji 3 kg sebanyak 20% di Sulawesi Utara (Sulut).

Sales Eksekutif Elpiji Pertamina Manado Ahmad Ubadilla Maksun mengatakan, realisasi normal elpiji di Sulut dikisaran 130 metrik ton (mt), akan ditambah 20% menjadi 156 mt per hari.

"Penambahan ini, jika masih kurang kami siap melakukan perealisasian tambahan sesuai kebutuhan," jelasnya, Selasa, (17/6/2014).

Saat ini, kata dia, sudah terlihat peningkatan permintaan, dari 130 mt normalnya per hari naik menjadi 150-152 mt per hari.

Di Sulut, lanjut dia, dari 15 kabupaten/kota, baru 9 kabupaten/kota yang konversi minyak tanah ke elpiji. Tiga kabupaten kota lainnya, seperti Boltim, Bolsel, dan kepulauan (Sitaro, Sanghie, dan Talaud) belum. Karena masih menggunakan minyak tanah.

"Dari sembilan kabupaten/kota ini, pengguna elpiji terbanyak adalah Kota Manado 30%, diikuti kabupaten/kota lainnya, seperti Bitung, Kotamobagu, Minahasa, dan lainnya," terangnya.

Pasokan elpiji, lanjut dia, Pertamina menjamin ketersediaan sepanjang Ramadan. Ada dua wilayah pengambilan elpiji untuk kebutuhan Sulut, yakni sekira 60%-70% dari Jawa Timur, dan selebihnya dari Balikpapan.

"Elpiji 3 kg ini, diperuntukkan bagi rumah tangga dan usaha mikro kecil, bukan industri. Untuk harga eceran tertinggi (HET) yang saya ketahui saat ini di Sulut, yakni Rp15.00-Rp20.00 per tabung," katanya.

Jika ada yang menjual di luar harga tersebut, kata dia, pemerintah wajib menindak tegas. Harga Rp15.000 itu ada di Manado dan tertinggi di Boltim yakni kisaran Rp20.000-an.
"Kami harap, baik persediaan maupun pengawasan jelang Ramadan, pemerintah sebaiknya melakukan antisipasi saat ini, agar nantinya tidak ada yang terjadi penimbunan," ungkapnya.

Lina, salah satu pemilik warung makanan di emperan Jalan Boulevard di Manado mengaku, masih membeli harga Rp20.000 elpiji ukuran 3 kg. "Harga Rp20.000 ini naik turun. Kadang kami beli Rp15.000, Rp18,00, bahkan pernah membeli Rp25.000 pada Juni ini," kata dia.

HET yang berlaku di Manado, kata dia, bukannya tidak diketahui. Hanya saja beberapa pekan ini, agen cepat kosong, "Ya jadinya kami beli di kios-kios saja, entah dari mana kios tersebut mengambil elpiji sebanyak itu dan menjualnya kembali dia atas HET," terangnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5591 seconds (0.1#10.140)