Harga Ikan di Manado Naik 50%
A
A
A
MANADO - Kondisi cuaca di Sulawesi Utara (Sulut) sejak awal Juni hingga saat ini sulit ditebak. Hujan disertai angin, terkadang datang tiba-tiba. Kondisi ombak di perairan Manado dan sekitarnya secara spontang mengganas.
Akibatnya, hampir dua pekan ini, nelayan tidak merata melaut karena takut terjadi badai secara tiba-tiba. Kondisi ini membuat harga ikan di sentra pasar tradisional naik 50%.
Menurut Arman Amin, salah satu nelayan di Kelurahan Tuminting, Manado, cuaca seperti ini masih berisiko, karena pagi hari cuaca cerah namun siang sampai malam, datang angin kencang disertai hujan keras.
"Banyak juga nelayan yang nekat melaut, namun mereka tidak jauh dari bibir pantai," ujarnya, Rabu (18/6/2014).
Uak, penjual ikan di Pasar Bersehati mengatakan, harga ikan ukuran empat jari orang dewasa, naik rata-rata Rp20 ribu dari sebelumnya Rp10.000.
"Ikan cakalang dan tuna dari Rp10.000 per empat ekor naik menjadi Rp20.000. Ikan tude dari Rp10.000 per sepuluh ekor naik menjadi Rp20.000 per empat ekor. Demikian juga dengan ikan oci, dari Rp20.000 per enam hingga lima ekor, saat ini Rp20.000 hanya dapat empat ekor," jelasnya.
Sementara, Risna Abbas, penjual ikan karang (ikan mangail/pancing sebutan pribumi Sulut) mengaku, ikan karang naik rata-rata Rp15.000 per kg.
"Ikan mangail (kakap merah, goropa, gurita, dan ikan lainnya yang hidup di karang/dasar laut) mengalami kenaikan sudah dua pekan. Diakibatkan, arus dan ombak tidak tenang, membuat hasil pancingan kami berkurang," jelasnya.
Tak hanya ikan basah yang mengalami kenaikan, harga ikan asap pun demikian. "Ikan cakalang asap sudah naik dua pekan lalu. Saat ini dibanderol Rp25.000-Rp30.000 per ekor ukuran tebal, lima jari tangan orang dewasa. Sebelumnya, hanya dipatok Rp15.000 dan paling tinggi Rp17.500 per ekornya," ujar Abdullah Dunggio, penjual ikan asap.
"Kenaikan harga ikan ini sudah terjadi dua pekan lalu, namun tak separah dua hari ini, melonjak mendadak akibat pasokan ikan dari nelayan sangat kurang," tambah Anton, penjual ikan.
Akibatnya, hampir dua pekan ini, nelayan tidak merata melaut karena takut terjadi badai secara tiba-tiba. Kondisi ini membuat harga ikan di sentra pasar tradisional naik 50%.
Menurut Arman Amin, salah satu nelayan di Kelurahan Tuminting, Manado, cuaca seperti ini masih berisiko, karena pagi hari cuaca cerah namun siang sampai malam, datang angin kencang disertai hujan keras.
"Banyak juga nelayan yang nekat melaut, namun mereka tidak jauh dari bibir pantai," ujarnya, Rabu (18/6/2014).
Uak, penjual ikan di Pasar Bersehati mengatakan, harga ikan ukuran empat jari orang dewasa, naik rata-rata Rp20 ribu dari sebelumnya Rp10.000.
"Ikan cakalang dan tuna dari Rp10.000 per empat ekor naik menjadi Rp20.000. Ikan tude dari Rp10.000 per sepuluh ekor naik menjadi Rp20.000 per empat ekor. Demikian juga dengan ikan oci, dari Rp20.000 per enam hingga lima ekor, saat ini Rp20.000 hanya dapat empat ekor," jelasnya.
Sementara, Risna Abbas, penjual ikan karang (ikan mangail/pancing sebutan pribumi Sulut) mengaku, ikan karang naik rata-rata Rp15.000 per kg.
"Ikan mangail (kakap merah, goropa, gurita, dan ikan lainnya yang hidup di karang/dasar laut) mengalami kenaikan sudah dua pekan. Diakibatkan, arus dan ombak tidak tenang, membuat hasil pancingan kami berkurang," jelasnya.
Tak hanya ikan basah yang mengalami kenaikan, harga ikan asap pun demikian. "Ikan cakalang asap sudah naik dua pekan lalu. Saat ini dibanderol Rp25.000-Rp30.000 per ekor ukuran tebal, lima jari tangan orang dewasa. Sebelumnya, hanya dipatok Rp15.000 dan paling tinggi Rp17.500 per ekornya," ujar Abdullah Dunggio, penjual ikan asap.
"Kenaikan harga ikan ini sudah terjadi dua pekan lalu, namun tak separah dua hari ini, melonjak mendadak akibat pasokan ikan dari nelayan sangat kurang," tambah Anton, penjual ikan.
(izz)