BI Jabar Siapkan Uang Rp12,2 T untuk Ramadan
A
A
A
BANDUNG - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan VI Jawa Barat dan Banten menjamin persediaan uang cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Lebaran.
Hal ini diungkapkan Kepala BI Kantor Perwakilan VI Jabar dan Banten Dian Ediana Rae usai diskusi dengan para Kepala Kanwil Bank Umum, Perbarindo dan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Asprindo) di Bandung, Senin (23/6/2014).
"Persediaan uang untuk Ramadan tahun ini diproyeksikan Rp12,2 triliun yang terdiri dari pecahan besar Rp20.000 ke atas sejumlah Rp10,9 triliun (89,3%) dan uang pecahan kecil Rp10.000 ke bawah sejumlah Rp1,3 triliun (10,7%)," katanya.
Dibanding dengan persediaan uang untuk Ramadan tahun lalu ada peningkatan 38,8% atau Rp3,4 triliun yaitu dari Rp8,8 triliun menjadi Rp12,2 triliun. Peningkatan ini juga sama halnya dengan peningkatan uang per kelompok pecahan.
Uang pecahan besar meningkat 35% atau Rp2,8 triliun dari Rp8,1 triliun pada 2013 menjadi Rp10,9 triliun pada tahun ini. Uang pecahan kecil meningkat 91% atau Rp0,6 triliun dari Rp0,7 triliun pada 2013 menjadi Rp1,4 triliun pada tahun ini.
"Proyeksi outflow Ramadan tahun ini bersumber dari rencana penarikan bank dan layanan kas, termasuk kas keliling yang akan dilakukan BI, secara total berjumlah Rp8,8 triliun. Persediaan uang Ramadan tahun ini sangat mencukupi baik dari sisi jumlah maupun masing-masing pecahan, atau secara total mencukupi 138,7% dari proyeksi outflow," tuturnya.
Dian menuturkan, untuk mendistribusikan stok uang, BI akan melakukan beberapa strategi. Yakni dengan meningkatkan upaya clean money policy dengan replacement untuk menentukan uang layak edar.
"Kami juga akan meningkatkan frekuensi kas keliling berikut volume modal kerja dengan cara membuka outlet penukaran Terpadu melalui kerja sama dengan beberapa bank seperti Bank Mandiri Cabang Asia Afrika, BNI Cabang Pasar Baru dan BCA cabang Soekarno Hatta," pungkasnya.
Hal ini diungkapkan Kepala BI Kantor Perwakilan VI Jabar dan Banten Dian Ediana Rae usai diskusi dengan para Kepala Kanwil Bank Umum, Perbarindo dan Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Asprindo) di Bandung, Senin (23/6/2014).
"Persediaan uang untuk Ramadan tahun ini diproyeksikan Rp12,2 triliun yang terdiri dari pecahan besar Rp20.000 ke atas sejumlah Rp10,9 triliun (89,3%) dan uang pecahan kecil Rp10.000 ke bawah sejumlah Rp1,3 triliun (10,7%)," katanya.
Dibanding dengan persediaan uang untuk Ramadan tahun lalu ada peningkatan 38,8% atau Rp3,4 triliun yaitu dari Rp8,8 triliun menjadi Rp12,2 triliun. Peningkatan ini juga sama halnya dengan peningkatan uang per kelompok pecahan.
Uang pecahan besar meningkat 35% atau Rp2,8 triliun dari Rp8,1 triliun pada 2013 menjadi Rp10,9 triliun pada tahun ini. Uang pecahan kecil meningkat 91% atau Rp0,6 triliun dari Rp0,7 triliun pada 2013 menjadi Rp1,4 triliun pada tahun ini.
"Proyeksi outflow Ramadan tahun ini bersumber dari rencana penarikan bank dan layanan kas, termasuk kas keliling yang akan dilakukan BI, secara total berjumlah Rp8,8 triliun. Persediaan uang Ramadan tahun ini sangat mencukupi baik dari sisi jumlah maupun masing-masing pecahan, atau secara total mencukupi 138,7% dari proyeksi outflow," tuturnya.
Dian menuturkan, untuk mendistribusikan stok uang, BI akan melakukan beberapa strategi. Yakni dengan meningkatkan upaya clean money policy dengan replacement untuk menentukan uang layak edar.
"Kami juga akan meningkatkan frekuensi kas keliling berikut volume modal kerja dengan cara membuka outlet penukaran Terpadu melalui kerja sama dengan beberapa bank seperti Bank Mandiri Cabang Asia Afrika, BNI Cabang Pasar Baru dan BCA cabang Soekarno Hatta," pungkasnya.
(izz)