Keberadaan Petral di Singapura Masih Diperlukan
A
A
A
JAKARTA - Mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Ari H Soemarno menguraikan pentingnya keberadaan Pertamina Trading Limited (Petral) di Singapura.
Menurutnya, Singapura merupakan salah satu negara yang menjadi pusat trading penjualan minyak dan gas bumi (migas). Dengan membuat anak usaha yang berlokasi di Singapura, maka efektivitas dan efisiensi pembelian minyak bisa mudah didapatkan.
"Tentu dengan Petral berlokasi di Singapura itu memiliki banyak keuntungan. Singapura itu perusahaan trading migas internasional, sehingga dengan adanya anak usaha berlokasi di sana, Pertamina mendapatkan kepercayaan usaha," ujar Ari di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Dia bercerita, dengan memiliki kedudukan usaha berbadan hukum di Singapura, kepercayaan terhadap bank nasional di negara itu bisa didapatkan. Menurutnya, bunga bank yang diimplementasikan di Singapura terbilang rendah ketimbang di Indonesia.
"Kalau kita punya kedudukan hukum di sana maka dipercaya di bank di sana. Bunga bank di sana biayanya rendah, dan hubungannya langsung," ujar Ari.
Dalam upaya menyuplai pasokan minyak mentah dan BBM yang diperoleh di Singapura, dia berpendapat kepastian hukum bisa diperoleh secara langsung dengan adanya anak usaha berbadan hukum di negara itu.
"Kepastian hukum jelas yang ingin jual beli minyak. Tidak ada salahnya punya Petral. Petral punya Pertamina. Dan Pertamina itu milik negara, dan milik rakyat," tutur dia.
Di samping pengelolaan Petral penting, Ari tetap memperhatikan persoalan impor BBM yang membebani beban APBN. Dia mengharapkan agar impor BBM dikendalikan dengan mengembangkan infrastruktur penunjang kilang minyak mentah.
Menurutnya, Singapura merupakan salah satu negara yang menjadi pusat trading penjualan minyak dan gas bumi (migas). Dengan membuat anak usaha yang berlokasi di Singapura, maka efektivitas dan efisiensi pembelian minyak bisa mudah didapatkan.
"Tentu dengan Petral berlokasi di Singapura itu memiliki banyak keuntungan. Singapura itu perusahaan trading migas internasional, sehingga dengan adanya anak usaha berlokasi di sana, Pertamina mendapatkan kepercayaan usaha," ujar Ari di Jakarta, Rabu (25/6/2014).
Dia bercerita, dengan memiliki kedudukan usaha berbadan hukum di Singapura, kepercayaan terhadap bank nasional di negara itu bisa didapatkan. Menurutnya, bunga bank yang diimplementasikan di Singapura terbilang rendah ketimbang di Indonesia.
"Kalau kita punya kedudukan hukum di sana maka dipercaya di bank di sana. Bunga bank di sana biayanya rendah, dan hubungannya langsung," ujar Ari.
Dalam upaya menyuplai pasokan minyak mentah dan BBM yang diperoleh di Singapura, dia berpendapat kepastian hukum bisa diperoleh secara langsung dengan adanya anak usaha berbadan hukum di negara itu.
"Kepastian hukum jelas yang ingin jual beli minyak. Tidak ada salahnya punya Petral. Petral punya Pertamina. Dan Pertamina itu milik negara, dan milik rakyat," tutur dia.
Di samping pengelolaan Petral penting, Ari tetap memperhatikan persoalan impor BBM yang membebani beban APBN. Dia mengharapkan agar impor BBM dikendalikan dengan mengembangkan infrastruktur penunjang kilang minyak mentah.
(izz)