BJB Angkat Ahmad Irfan sebagai Direksi Baru
A
A
A
BANDUNG - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk (bank BJB) mengangkat direksi baru, yakni Ahmad Irfan untuk mengisi satu dari lima posisi di jajaran direksi yang kosong. Irfan akan mengisi posisi sebagai Direktur Komersial mendampingi Zaenal Aripin yang tetap menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko.
Kursi jajaran direksi yang saat ini masih kosong yakni Direktur Utama, Direktur Consumer, Direktur Operasional, Direktur Treasury.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko bank BJB Zaenal Aripin mengatakan, Irfan diangkat berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). RUPS-LB ini berlangsung cukup sukses karena telah dipersiapkan sejak 2 bulan lalu. Rapat ini berisi dua agenda, yakni perubahan anggaran dasar, dan perubahan pengurus perusahaan.
Dengan adanya direksi baru ini, Zaenal mengatakan, operasional dan bisnis korporasi bank akan kembali berjalan. Sebelumnya, pengelolaan berada dibawah koordinasi langsung jajaran komisaris dan direksi.
“Saya akan berbagi peran dengan pak Irfan. Contohnya, tugas audit akan diserahkan kepada direksi yang baru sedangkan saya lebih tugas yang bersifat non operasional. Saya harap setelah ini, bank BJB akan lebih maju dan kuat. Pengelolaan bisnis juga tetap memegang teguh prinsip Good Corporate Governance (GCG),” tuturnya usai RUPS-LB yang berlangsung di Hotel Hyatt Jalan Sumatera Bandung, Selasa (1/7/2014).
Zaenal berterima kasih banyak kepada para pemegang saham dan pemerintah daerah karena rapat ini berlangsung dengan lancar.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Irfan mengaku akan meneruskan visi dan misi pengurus terdahulu untuk masuk dalam jajaran 10 bank terbesar nasional.
Irfan mennyebutkan, dia akan melakukan sejumlah perbaikan dan penyesuaian. Terlebih, Rencana Bisnis Bank (RBB) telah mengalami revisi karena menyesuaikan dengan kondisi perbankan saat ini.
“Yang akan menjadi fokus saya ke depan adalah menekan angka Non Performing Loan (NPL)," sambung pria yang sebelumnya menjabat Pemimpin Divisi Komersial itu.
Sementara itu, Vice President Divisi Corporate Secretary, Agus Mulyana merasa optimistis terkait perubahan jajaran pengurus ini.
“Saya yakin perubahan ini akan meningkatkan kinerja bank BJB. Sampai saat ini, total asset bank pada 1Q14 sebesar Rp78,9 triliun, dimana rasio LDR adalah 78,2%,” terang Agus.
Agus menjelaskan, total kredit yang diberikan per 1Q14 sebesar Rp45,5 triliun yang sebagian besarnya diberikan kepada sektor konsumtif. Bank bjb juga telah menyalurkan kredit KGB sebesar Rp29,9 triliun atau sebesar 66% dari total kredit.
Setelah penetapan Ahmad Irfan sebagai direksi baru, tugas selanjutnya adalah untuk memilih 4 nama lainnya untuk mengisi kekosongan kursi sisanya.
“Kami diberi waktu paling lambat November mendatang untuk menggelar RUPS-LB berikutnya. Kalau kami bisa lebih cepat, itu lebih baik. Semoga di bulan Oktober tahun ini bisa segera terwujud," pungkasnya.
Seperti diketahui, bank BJB sempat kehilangan 3 posisi direktur yakni Direktur Utama, Direktur Consumer, dan Direktur Operasional pada 9 Mei 2014 lalu. Ketiganya gagal dalam uji layak dan kepatutan (Fit and proper Test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kursi jajaran direksi yang saat ini masih kosong yakni Direktur Utama, Direktur Consumer, Direktur Operasional, Direktur Treasury.
Direktur Kepatuhan dan Manajemen Resiko bank BJB Zaenal Aripin mengatakan, Irfan diangkat berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB). RUPS-LB ini berlangsung cukup sukses karena telah dipersiapkan sejak 2 bulan lalu. Rapat ini berisi dua agenda, yakni perubahan anggaran dasar, dan perubahan pengurus perusahaan.
Dengan adanya direksi baru ini, Zaenal mengatakan, operasional dan bisnis korporasi bank akan kembali berjalan. Sebelumnya, pengelolaan berada dibawah koordinasi langsung jajaran komisaris dan direksi.
“Saya akan berbagi peran dengan pak Irfan. Contohnya, tugas audit akan diserahkan kepada direksi yang baru sedangkan saya lebih tugas yang bersifat non operasional. Saya harap setelah ini, bank BJB akan lebih maju dan kuat. Pengelolaan bisnis juga tetap memegang teguh prinsip Good Corporate Governance (GCG),” tuturnya usai RUPS-LB yang berlangsung di Hotel Hyatt Jalan Sumatera Bandung, Selasa (1/7/2014).
Zaenal berterima kasih banyak kepada para pemegang saham dan pemerintah daerah karena rapat ini berlangsung dengan lancar.
Dalam kesempatan yang sama, Ahmad Irfan mengaku akan meneruskan visi dan misi pengurus terdahulu untuk masuk dalam jajaran 10 bank terbesar nasional.
Irfan mennyebutkan, dia akan melakukan sejumlah perbaikan dan penyesuaian. Terlebih, Rencana Bisnis Bank (RBB) telah mengalami revisi karena menyesuaikan dengan kondisi perbankan saat ini.
“Yang akan menjadi fokus saya ke depan adalah menekan angka Non Performing Loan (NPL)," sambung pria yang sebelumnya menjabat Pemimpin Divisi Komersial itu.
Sementara itu, Vice President Divisi Corporate Secretary, Agus Mulyana merasa optimistis terkait perubahan jajaran pengurus ini.
“Saya yakin perubahan ini akan meningkatkan kinerja bank BJB. Sampai saat ini, total asset bank pada 1Q14 sebesar Rp78,9 triliun, dimana rasio LDR adalah 78,2%,” terang Agus.
Agus menjelaskan, total kredit yang diberikan per 1Q14 sebesar Rp45,5 triliun yang sebagian besarnya diberikan kepada sektor konsumtif. Bank bjb juga telah menyalurkan kredit KGB sebesar Rp29,9 triliun atau sebesar 66% dari total kredit.
Setelah penetapan Ahmad Irfan sebagai direksi baru, tugas selanjutnya adalah untuk memilih 4 nama lainnya untuk mengisi kekosongan kursi sisanya.
“Kami diberi waktu paling lambat November mendatang untuk menggelar RUPS-LB berikutnya. Kalau kami bisa lebih cepat, itu lebih baik. Semoga di bulan Oktober tahun ini bisa segera terwujud," pungkasnya.
Seperti diketahui, bank BJB sempat kehilangan 3 posisi direktur yakni Direktur Utama, Direktur Consumer, dan Direktur Operasional pada 9 Mei 2014 lalu. Ketiganya gagal dalam uji layak dan kepatutan (Fit and proper Test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
(gpr)