Penduduk Miskin di Bali Meningkat

Selasa, 01 Juli 2014 - 22:08 WIB
Penduduk Miskin di Bali...
Penduduk Miskin di Bali Meningkat
A A A
DENPASAR - Jumlah penduduk miskin di Bali pada Maret 2014 mencapai 185,20 ribu orang (4,53%), naik sekitar 2,43 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2013 yang berjumlah 182,77 ribu jiwa.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, Panusunan Siregar menjelaskan, penduduk miskin yang bertambah dari pedesaan sekitar 5,56 ribu orang. Posisi September 2013 warga miskin hanya 79,74 ribu jiwa menjadi 85,30 ribu orang pada posisi maret 2014.

Sementara penduduk miskin diperkotaan berkurang sebanyak 3,13 ribu orang. September 2013 warga miskin di kota sekitar 103,03 ribu orang berkurang menjadi 99,90 ribu orang pada Maret 2014.

"Komoditas makanan berperan jauh lebih besar terhadap pembentukan garis kemiskinan dibandingkan dengan komoditas bukan makanan," ungkapnya di Denpasar, Selasa (1/7/2014).

Siregar menjelaskan, sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan pada Maret 2014 sebesar 69,60%, yang tidak berbeda jauh dengan kondisi September 2013 yang mencapai 69,70%.

Komoditas makanan yang berpengaruh terhadap garis kemiskinan di perkotaan diantaranya beras, rokok, daging ayam, telur, mie instan, bawang merah, susu bubuk, dan cabe rawit.

Sementara komoditas makanan yang berpengaruh terhadap garis kemiskinan di pedesaan hampir sama dengan diperkotaan yang berbeda hanya ada kopi dan gula pasir. Sedangkan yang tidak mempengaruhi kemiskinan adalah biaya perumahan, upacara agama, dan bensin.

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan penurunan. Ini mengindifikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di Bali cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin juga semakin menyempit.

"Bertambahnya jumlah penduduk miskin artinya PR pemerintah Bali semakin banyak, saat ini bagaimana mereka menekan angka kemiskinan ini. Supaya tidak tidak bertambah warga miskin pemerintah harus bisa menekan angka inflasi," tuturnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8336 seconds (0.1#10.140)