Penggunaan Konverter Kit Harus Diimbangi dengan SPBG

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah berencana mengaplikasikan penggunaan konverter kit dual energi untuk kendaraan roda empat. Ini sebagai upaya mengkonversikan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, pengaplikasian konverter kit dual energi itu harus diimbangi dengan pengembangan infrastruktur, melalui pembangunan Saluran Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia.

"Saya kira silakan saja dengan siapapun (penerapan konverter kit), termasuk BUMN yang harus digalakkan. Jadi sekalian juga ini kan kita berharap makin banyak yang menggunakan konverter kit, akan mempercepat banyaknya kendaraan menggunakan BBG," ujar dia kepada Sindonews, Rabu (2/6/2014).

Dia mengatakan, pembangunan SPBG juga harus dilakukan agar para pengguna BBG tidak kesulitan mencari sumber pengisian gas tersebut. "Gimana orang mau isi gas kalau SPBG nya enggak ada, belum dibangun atau masih kurang," imbuhnya.

Selain itu, kata Marwan, pemerintah harus punya roadmap jelas terkait program konversi ini. Roadmap ini terkait kepastian harga gas untuk jangka pendek dan menengah, serta mengenai pasokan gasnya, serta sertifikasi agar pengguna merasa aman beralih ke gas.

"Jadi semua itu harus dilakukan, direncanakan dengan baik dan dijalankan secara pararel. Apakah membangun infrastruktur gasnya, SPBG atau membangun pipa-pipa untuk menyalurkan gasnya ke SPBG biar cepat didistribusi. Kemudian harga gasnya sekarang jelas, lalu konverter kitnya, ada rasa aman misalnya dengan sertifikasi sehingga orang akan beralih ke gas," pungkas dia.