Pemerintah Dinilai Amatir Mengkonversikan BBM ke BBG
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara menilai pemerintah amatir dalam melaksanakan program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG).
Pasalnya, tidak ada blue print yang jelas mengenai rencana jangka panjang tersebut. Masyarakat tidak terlalu banyak yang mengetahui tentang program konversi itu.
"Saya sendiri merasa siap untuk menggunakan BBG. Tapi kalau dari dulu, sejak 2006 cuma banyak bicara lalu setiap tahun anggaran untuk membangun infrastruktur tidak terserap di APBN. Lalu, kita mau berharap beralih ke siapa. Pemerintah kerjanya amatiran," ujar dia kepada Sindonews, Rabu (2/7/2014).
Sebab itu, untuk bisa menarik minat masyarakat untuk menggunakan gas lebih banyak, dia menilai pemerintah harus melakukannya secara masif dan profesional, dengan melibatkan swasta dan BUMN, serta dengan rujukan yang jelas.
"Saya mencatat dua tahun terakhir dari 2012 ada rencana membangun SPBG, akhirnya tidak jadi terlaksana seluruhnya. Tidak terserap itu anggaran. Jadi sudah rencana membangunnya sedikit, toh yang sedikit tidak terserap. Jangan bicara yang besar-besar kalau gitu," pungkas Marwan.
Pasalnya, tidak ada blue print yang jelas mengenai rencana jangka panjang tersebut. Masyarakat tidak terlalu banyak yang mengetahui tentang program konversi itu.
"Saya sendiri merasa siap untuk menggunakan BBG. Tapi kalau dari dulu, sejak 2006 cuma banyak bicara lalu setiap tahun anggaran untuk membangun infrastruktur tidak terserap di APBN. Lalu, kita mau berharap beralih ke siapa. Pemerintah kerjanya amatiran," ujar dia kepada Sindonews, Rabu (2/7/2014).
Sebab itu, untuk bisa menarik minat masyarakat untuk menggunakan gas lebih banyak, dia menilai pemerintah harus melakukannya secara masif dan profesional, dengan melibatkan swasta dan BUMN, serta dengan rujukan yang jelas.
"Saya mencatat dua tahun terakhir dari 2012 ada rencana membangun SPBG, akhirnya tidak jadi terlaksana seluruhnya. Tidak terserap itu anggaran. Jadi sudah rencana membangunnya sedikit, toh yang sedikit tidak terserap. Jangan bicara yang besar-besar kalau gitu," pungkas Marwan.
(izz)