CT: Problem Freeport Lebih Berat Daripada Newmont
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tandjung mengatakan pada dasarnya proses perundingan dengan PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) relatif tidak ada masalah dibanding dengan PT Freeport Indonesia.
"Jadi Newmont relatif enggak ada masalah dibanding Freeport karena kontrak jangka panjang tapi problemnya dia tidak bangun smelter sendiri, bangunnya kerjasama Freeport," ujar dia di Gedung Kemenko Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Pembangunan pabrik pemurnian (smelter) Newmont yang bekerjasama dengan Freeport justru yang menjadi salah satu masalah Utama. Sebab, jika Freeport tidak kunjung membangun smelternya, maka Newmont pun belum bisa membangun pabrik pemurnian tersebut.
"Newmont enggak bangun sendiri karena kapasitasnya kecil, tidak sebesar Freeport, bangun smelter kapasitas kecil keekonomianya kurang. Makanya kita permudah asal betul-betul dan ada perjanjian tertulis dan berikan uang jaminan," imbuhnya.
Ketika disinggung kemungkinan Freeport dan Newmont bekerjasama membombardir Indonesia karena larangan ekspor tersebut, Bos Transcorp Media ini mengaku tetap berfikiran baik terhadap keduanya. "You demen benar main mata, Saya selalu berprasangka baik dengan semua orang," tandas dia.
"Jadi Newmont relatif enggak ada masalah dibanding Freeport karena kontrak jangka panjang tapi problemnya dia tidak bangun smelter sendiri, bangunnya kerjasama Freeport," ujar dia di Gedung Kemenko Jakarta, Rabu (2/7/2014).
Pembangunan pabrik pemurnian (smelter) Newmont yang bekerjasama dengan Freeport justru yang menjadi salah satu masalah Utama. Sebab, jika Freeport tidak kunjung membangun smelternya, maka Newmont pun belum bisa membangun pabrik pemurnian tersebut.
"Newmont enggak bangun sendiri karena kapasitasnya kecil, tidak sebesar Freeport, bangun smelter kapasitas kecil keekonomianya kurang. Makanya kita permudah asal betul-betul dan ada perjanjian tertulis dan berikan uang jaminan," imbuhnya.
Ketika disinggung kemungkinan Freeport dan Newmont bekerjasama membombardir Indonesia karena larangan ekspor tersebut, Bos Transcorp Media ini mengaku tetap berfikiran baik terhadap keduanya. "You demen benar main mata, Saya selalu berprasangka baik dengan semua orang," tandas dia.
(gpr)