PGN Tunggu Pasokan Gas untuk SPBG
A
A
A
JAKARTA - Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko PT Perusahaan Gas Negara (PGN) M Wahid Sutopo mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen menjalankan program penggunaan gas sebagai sumber energi terbarukan untuk transportasi.
"Kita sudah mulai operasikan SPBG di Pondok Ungu, dua lagi kita menunggu (satu di Jakarta, satu di Bogor) sudah selesai tinggal menunggu aspek perizinan untuk mulai dioperasikan. Kemudian empat MRU juga sudah siap untuk dioperasikan. Jadi, kalau dari sisi komitmen sudah cukup ada upaya dari PGN untuk menjalankan," tutur dia di Kantor Pusat PGN Jakarta, Rabu (2/7/2014) malam.
Lebih lanjut dia mengatakan, pasokan gas untuk beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang baru ini masih menggunakan sumber gas milik PGN. Selain itu, menunggu keputusan pemerintah yang akan memberikan sumber lain untuk gas.
"Sementara menggunakan pasokan kita yang sudah ada. Menunggu dari pemerintah, rencananya akan diberikan yang spesifik untuk SPBG ini. Pemerintah belum memutuskan, lapangan mana yang akan ditempatkan untuk SPBG," terang Wahid.
Dia mengaku, pihaknya tengah menunggu perizinan yang dikeluarkan pemerintah untuk sejumlah SPBG yang telah rampung dikerjakan. Setelah izin pengoperasiannya keluar, PGN akan kembali memikirkan untuk lokasi berikutnya.
"Pemerintah mintanya 16, kita sudah bangun 4 yang MRU, 12 yang fix. Kita sudah bangun yang MRU empat sudah dibangun semua, kemudian yang fix 2+1 itu yang sudah dikembangkan," pungkas dia.
Sebelumnya sempat diberitakan bahwa Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah disibukkan dengan fenomena transportasi umum bajaj biru di Jakarta yang beralih dari bahan bakar gas (BBG) ke bahan bakar minyak (BBM). Hal ini lantaran SPBG sulit ditemukan.
"Kita sudah mulai operasikan SPBG di Pondok Ungu, dua lagi kita menunggu (satu di Jakarta, satu di Bogor) sudah selesai tinggal menunggu aspek perizinan untuk mulai dioperasikan. Kemudian empat MRU juga sudah siap untuk dioperasikan. Jadi, kalau dari sisi komitmen sudah cukup ada upaya dari PGN untuk menjalankan," tutur dia di Kantor Pusat PGN Jakarta, Rabu (2/7/2014) malam.
Lebih lanjut dia mengatakan, pasokan gas untuk beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang baru ini masih menggunakan sumber gas milik PGN. Selain itu, menunggu keputusan pemerintah yang akan memberikan sumber lain untuk gas.
"Sementara menggunakan pasokan kita yang sudah ada. Menunggu dari pemerintah, rencananya akan diberikan yang spesifik untuk SPBG ini. Pemerintah belum memutuskan, lapangan mana yang akan ditempatkan untuk SPBG," terang Wahid.
Dia mengaku, pihaknya tengah menunggu perizinan yang dikeluarkan pemerintah untuk sejumlah SPBG yang telah rampung dikerjakan. Setelah izin pengoperasiannya keluar, PGN akan kembali memikirkan untuk lokasi berikutnya.
"Pemerintah mintanya 16, kita sudah bangun 4 yang MRU, 12 yang fix. Kita sudah bangun yang MRU empat sudah dibangun semua, kemudian yang fix 2+1 itu yang sudah dikembangkan," pungkas dia.
Sebelumnya sempat diberitakan bahwa Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah disibukkan dengan fenomena transportasi umum bajaj biru di Jakarta yang beralih dari bahan bakar gas (BBG) ke bahan bakar minyak (BBM). Hal ini lantaran SPBG sulit ditemukan.
(rna)