Commonwealth Life Targetkan Premi Tumbuh 25%

Kamis, 03 Juli 2014 - 21:47 WIB
Commonwealth Life Targetkan Premi Tumbuh 25%
Commonwealth Life Targetkan Premi Tumbuh 25%
A A A
JAKARTA - Asuransi jiwa Commonwealth Life siap melakukan ekspansi untuk meraih target pertumbuhan premi yang cukup tinggi di tahun ini sebesar 25% dari tahun lalu. Di tahun lalu perseroan mencatatkan premi sekitar Rp1,83 triliun yang naik tidak terlalu tinggi dari Rp1,73 triliun pada tahun 2012.

Director Alternative Distribution Channels Commonwealth Life Pieter Wattimena mengatakan pihaknya akan melakukan strategi ekspansi bisnis ke wilayah timur Indonesia. Perseroan akan menambah empat kantor perwakilan baru di kawasan timur, khususnya di Sulawesi dan Kalimantan. Ini demi menggarap pertumbuhan ekonomi di wilayah timur yang semakin bertumbuh.

"Pendapatan kelas menengah disana meningkat. Dan kesadaran masyarakat berasuransi juga terus membaik. Potensi ini akan kami manfaatkan, apalagi pemainnya belum banyak," ujar Pieter saat dihubungi, kamis (3/7/2014).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya sedang menyiapkan produk asuransi mikro. Ini akan melengkapi kekuatan perseroan yang lebih banyak menawarkan produk asuransi unitlink yang berbasis investasi, dan produk proteksi konvensional.

Besaran premi nantinya akan mengikuti aturan OJK, di bawah Rp50 ribu, dengan perlindungan kecelakaan diri atau pertanggungan-pertanggungan minimum lainnya. "Kami harap bisa diajukan izin produknya tahun ini juga," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan perseroan menyiapkan pihaknya juga terus memperkuat jalur distribusi dan layanan untuk produk mikro. Dalam jalur agen dia mengaku tahun ini menargetkan dapat mencapai 12 ribu agen, dari 8 ribu saat ini. Potensinya sangat besar, karena juga sekaligus sebagai tenaga pemasar untuk produk lainnya.

Jalur keagenan masih menguasai 40% dari kontribusi premi, sedangkan sisanyadari bancassurance dan telemarketing. Karena itu juga perseroan juga akan memperkuat jalur kerja sama dengan perbankan (bancassurance). Baik bank tingkat nasional maupun bank pembangunan daerah.

"Kami akan menambah jumlah bank mitra, dari yang saat ini 16 bank menjadi 20 bank sampai akhir tahun ini. Ini yang membuat kami optimistis di tahun ini. Kami juga berinvestasi ke sumber daya manusia dengan menyekolahkan staf ahli kami ke luar negeri. Selain itu, kami juga memanfaatkan perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas layanan," ujarnya.

Sementara itu Direktur Biro Riset Infobank Karnoto Mohamad memprediksi di tahun ini pertumbuhan premi asuransi jiwa akan lebih tinggi dibanding asuransi umum. Dia menyebutkan alasan melambatnya pertumbuhan asuransi umum dikarenakan asuransi jenis ini dihambat berbagai aturan.

Seperti tarif premi asuransi properti dan kendaraan bermotor hingga aturan permodalan minimum. Saat ini ada 11 perusahaan asuransi umum yang masih bermodal di bawah Rp100 miliar.

"Kemungkinannya industri asuransi jiwa bisa tumbuh 10%. Dan asuransi umum tumbuh 15%, atau lebih rendah dari tahun lalu," ujar Kartono saat ditemui beberapa hari lalu.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3275 seconds (0.1#10.140)