BPS: Demo Anarkis Ganggu Iklim Investasi
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin mengkhawatirkan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) pada 2013 sebesar 63,68, dapat menurunkan investor menanamkan investasinya di Indonesia.
Pasalnya, dalam penghitungan IDI melibatkan indeks composite yang terdiri dari kebebasan sipil, hak-hak politik dan institusi demokrasi.
Tercatat hak-hak politik cukup terendah dan cenderung menurun. Dari 2009 sebesar 54,60 poin, 2010 sebesar 47,87, pada 2011 sebesar 47,54, pada 2012 sebesar 46,33, dan 2013 sebesar 46,25.
Suryamin mencontohkan, dalam aspek politik saat ini makin banyak demonstrasi yang anarkis dan kekerasaan seperti merusak, memblokir, membakar dan melakukan penyegelan terhadap kantor-kantor pemerintah.
"Ini akan menurunkan aspek-aspek dari hak politik ini. Kita bisa bayangkan demo setiap hari, itu bagian dari kompenen IDI, sehingga investor bisa ragu-ragu datang ke Indonesia. Walaupun ada komponen kenaikan lainnya," ucap dia di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Suryamin mengatakan, selain menggangu investasi, demo yang anarkis juga akan menggangu dunia usaha.
"Kalau demo jalan pada diblokir. Kalau ditutup satu hari saja menyetop input pendapatan dan pengaruhi PDB, kalau itu pusat industri dengan beberapa sektor," ujarnya.
Pasalnya, dalam penghitungan IDI melibatkan indeks composite yang terdiri dari kebebasan sipil, hak-hak politik dan institusi demokrasi.
Tercatat hak-hak politik cukup terendah dan cenderung menurun. Dari 2009 sebesar 54,60 poin, 2010 sebesar 47,87, pada 2011 sebesar 47,54, pada 2012 sebesar 46,33, dan 2013 sebesar 46,25.
Suryamin mencontohkan, dalam aspek politik saat ini makin banyak demonstrasi yang anarkis dan kekerasaan seperti merusak, memblokir, membakar dan melakukan penyegelan terhadap kantor-kantor pemerintah.
"Ini akan menurunkan aspek-aspek dari hak politik ini. Kita bisa bayangkan demo setiap hari, itu bagian dari kompenen IDI, sehingga investor bisa ragu-ragu datang ke Indonesia. Walaupun ada komponen kenaikan lainnya," ucap dia di Kantor BPS, Jakarta, Jumat (4/7/2014).
Suryamin mengatakan, selain menggangu investasi, demo yang anarkis juga akan menggangu dunia usaha.
"Kalau demo jalan pada diblokir. Kalau ditutup satu hari saja menyetop input pendapatan dan pengaruhi PDB, kalau itu pusat industri dengan beberapa sektor," ujarnya.
(izz)