Magna Finance Targetkan Pembiayaan Rp500 M
A
A
A
JAKARTA - Emiten pembiayaan mobil bekas, PT Magna Finance Tbk (MGNA) menargetkan pembiayaan mobil bekas tahun ini mencapai Rp500 miliar.
"Tahun ini, kita pembiayaan sekitar Rp500 miliar. Dibanding tahun lalu kurang lebih sama. Bukan stagnan tapi memang kita menyesuaikan kondisi, di mana kita harus jaga portfolio," kata Direktur Utama PT Magna Finance Goenadi Hadiwidjaja di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (7/7/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini realisasi pembiayaan di bulan Juni sudah berada di angka Rp200 miliar. Pihaknya optimistis bisa mencapai Rp500 miliar hingga penghujung tahun.
"Untuk sisanya Rp300 miliar itu, pendanaan dari bank yang memberikan dukungan. Jadi kita tidak pernah kekurangan dari segi pendanaan, selalu cukup. Bank mendukung terus tapi modal harus naik. Bank (yang memberikan dukungan) sudah ada 11," terangnya.
Menurut dia, pembiayaan mobil bekas ini mayoritas digunakan untuk komersial dan usaha, dengan prosentase sekitar 60%.
"Semua pribadi tapi untuk usaha. Pick up juga, Kijang, Avanza. Tapi itu kebanyakan untuk usaha semua," jelasnya.
Saat ini, sambung dia, pihaknya telah melayani pembiayaan di wilayah Pulau Jawa, Sumatera dan sebagian Kalimantan.
"Kalimantan hanya tiga kota karena Kalimantan besar sekali. Kalau Sumatera cukup banyak. Di Jawa sampai Jawa Tengah. Jadi, kita masih banyak untuk ekspansi. Tapi kita butuh modal tambahan supaya jalan ke depannya lebih kuat," pungkas dia.
"Tahun ini, kita pembiayaan sekitar Rp500 miliar. Dibanding tahun lalu kurang lebih sama. Bukan stagnan tapi memang kita menyesuaikan kondisi, di mana kita harus jaga portfolio," kata Direktur Utama PT Magna Finance Goenadi Hadiwidjaja di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (7/7/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini realisasi pembiayaan di bulan Juni sudah berada di angka Rp200 miliar. Pihaknya optimistis bisa mencapai Rp500 miliar hingga penghujung tahun.
"Untuk sisanya Rp300 miliar itu, pendanaan dari bank yang memberikan dukungan. Jadi kita tidak pernah kekurangan dari segi pendanaan, selalu cukup. Bank mendukung terus tapi modal harus naik. Bank (yang memberikan dukungan) sudah ada 11," terangnya.
Menurut dia, pembiayaan mobil bekas ini mayoritas digunakan untuk komersial dan usaha, dengan prosentase sekitar 60%.
"Semua pribadi tapi untuk usaha. Pick up juga, Kijang, Avanza. Tapi itu kebanyakan untuk usaha semua," jelasnya.
Saat ini, sambung dia, pihaknya telah melayani pembiayaan di wilayah Pulau Jawa, Sumatera dan sebagian Kalimantan.
"Kalimantan hanya tiga kota karena Kalimantan besar sekali. Kalau Sumatera cukup banyak. Di Jawa sampai Jawa Tengah. Jadi, kita masih banyak untuk ekspansi. Tapi kita butuh modal tambahan supaya jalan ke depannya lebih kuat," pungkas dia.
(rna)