Harga WTI Dekati Level Terendah Satu Bulan
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level terendah satu bulan, merupakan penurunan terpanjang sejak 2009 menjelang pengumuman data persediaan minyak Amerika Serikat (AS) yang mungkin menunjukkan permintaan tinggi dari konsumen minyak terbesar di dunia tersebut.
Persediaan minyak mentah AS kemungkinan menyusut 2,75 juta barel pekan lalu. Sementara, Libya memiliki 7,5 juta barel siap untuk ekspor dari terminal Es Sider dan Ras Lanuf. Libya memproduksi 300 ribu barel per hari (bph) pada bulan lalu atau turun dibandingkan produksi Juni 2013 sebanyak 1,13 juta bph.
Di Irak, pertempuran masih terkonsentrasi di utara dan konflik belum menyebar ke selatan, yang merupakan lumbung minyak Irak.
"Dengan meredanya peristiwa geopolitik, pasar akan beralih pada kondisi ekonomi global yang terjadi," kata Kepala Investasi Ayers Alliance Securities Jonathan Barratt seperti dilansir Bloomberg, Selasa (8/7/2014).
Dia memprediksi, investor dapat membeli kontrak WTI jika harga turun menjadi sekitar USD102,50 per barel. Minyak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah turun untuk hari ketujuh kemarin.
Sementara WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Agustus turun 12 sen menjadi USD103,41 per barel pada pukul 12.55 siang waktu Sydney.
Kontrak turun 53 sen menjadi USD103,53 kemarin, penutupan terendah sejak 6 Juni 2014. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 595 di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah naik 5,1% sepanjang tahun ini.
Adapun harga minyak brent juga mengalami koreksi. Minyak brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Agustus turun sebanyak 29 sen atau 0,3% ke USD109,95 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD6,65, turun dibandingkan kemarin sebesar USD6,71.
Persediaan minyak mentah AS kemungkinan menyusut 2,75 juta barel pekan lalu. Sementara, Libya memiliki 7,5 juta barel siap untuk ekspor dari terminal Es Sider dan Ras Lanuf. Libya memproduksi 300 ribu barel per hari (bph) pada bulan lalu atau turun dibandingkan produksi Juni 2013 sebanyak 1,13 juta bph.
Di Irak, pertempuran masih terkonsentrasi di utara dan konflik belum menyebar ke selatan, yang merupakan lumbung minyak Irak.
"Dengan meredanya peristiwa geopolitik, pasar akan beralih pada kondisi ekonomi global yang terjadi," kata Kepala Investasi Ayers Alliance Securities Jonathan Barratt seperti dilansir Bloomberg, Selasa (8/7/2014).
Dia memprediksi, investor dapat membeli kontrak WTI jika harga turun menjadi sekitar USD102,50 per barel. Minyak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah turun untuk hari ketujuh kemarin.
Sementara WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Agustus turun 12 sen menjadi USD103,41 per barel pada pukul 12.55 siang waktu Sydney.
Kontrak turun 53 sen menjadi USD103,53 kemarin, penutupan terendah sejak 6 Juni 2014. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 595 di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah naik 5,1% sepanjang tahun ini.
Adapun harga minyak brent juga mengalami koreksi. Minyak brent di London ICE Futures Europe Exchange untuk pengiriman Agustus turun sebanyak 29 sen atau 0,3% ke USD109,95 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD6,65, turun dibandingkan kemarin sebesar USD6,71.
(rna)