DPK BNI Syariah Semarang Rp400 M
A
A
A
SEMARANG - BNI Syariah Semarang sampai Juni 2014 mencatat pencapaian dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp400 miliar, dengan pembiayaan mencapai Rp380 miliar.
Branch Manager BNI Syariah Semarang Bahaudin mengatakan, capaian tersebut sudah jauh melampaui target yang telah ditetapkan yakni Rp150 milar untuk 2014. "Capaian ini karena masyarkat Kota Semarang semakin memberikan kepercayaan terhadap BNI Syariah," katanya, Rabu (9/7/2014).
Pencapaian DPK terus meningkat didukung dengan keberadaan lima outlet BNI Syariah di Kota Semarang dan jaringan Syariah Chanelling Outlet (SCO) BNI Syariah yang bekerja sama dengan BNI 46.
"Meski saat ini sudah melampaui target tetapi kami akan terus berusaha untuk meningkatkan DPK, sehingga pertumbuhan BNI Syariah Semarang semakin baik," ujarnya.
Sementara, untuk rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di BNI Syariah Semarang sampai akhir sementer pertama 2014 masih cukup terkontrol yakni berada di level 2%. NPL ini didominasi pinjaman konsumtif.
Sedangkan untuk pembiayaan yang saat ini mencapai Rp380 miliar, Bahaudin mengaku masih didominasi pembiayaan perumahan. Hanya saja pembiayaan perumahaan saat ini mengalami sedikit kelesuan atau penurunan.
Penurunan tersebut, tidak lepas dari kebijakan Loan To Value (LTV) ratio, yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI). Namun disisi lain justru kondisi politik saat ini menjadi pengaruh paling besar terhadap penurunan pembiayaan perumahan.
Menurutnya, saat ini banyak masyarakat memilih tidak melakukan pembelian rumah sampai proses pemilihan Presiden selesai. "Ya kondisi politik saat ini sangat berpengaruh. Konsumen memilih wait and see dulu sebelum melakukan pembelian properti," imbuhnya.
Karena itu, untuk terus meningkatkan pembiayaan perumahan pihaknya terus menggandeng para developer yang ada di Jateng. "Saat ini kita sudah bekerja sama dengan sekitar 20 developer," kata dia.
Head of Sales BNI Syariah Semarang Sriwijayanto Suryadharma mengaakan, untuk pembiayaan perumahan atau KPR, BNI Syariah memberikan platform hingga Rp2 miliar.
"Pembiayaan pembelian rumah melalui BNI Syariah memiliki banyak kelebihan. Di antaranya bunga fix hanya 9,52%, bebas penalti jika nasabah ingin melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo, selain itu juga bisa take over dan kemudahan-kemudahan lain," pungkasnya.
Branch Manager BNI Syariah Semarang Bahaudin mengatakan, capaian tersebut sudah jauh melampaui target yang telah ditetapkan yakni Rp150 milar untuk 2014. "Capaian ini karena masyarkat Kota Semarang semakin memberikan kepercayaan terhadap BNI Syariah," katanya, Rabu (9/7/2014).
Pencapaian DPK terus meningkat didukung dengan keberadaan lima outlet BNI Syariah di Kota Semarang dan jaringan Syariah Chanelling Outlet (SCO) BNI Syariah yang bekerja sama dengan BNI 46.
"Meski saat ini sudah melampaui target tetapi kami akan terus berusaha untuk meningkatkan DPK, sehingga pertumbuhan BNI Syariah Semarang semakin baik," ujarnya.
Sementara, untuk rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di BNI Syariah Semarang sampai akhir sementer pertama 2014 masih cukup terkontrol yakni berada di level 2%. NPL ini didominasi pinjaman konsumtif.
Sedangkan untuk pembiayaan yang saat ini mencapai Rp380 miliar, Bahaudin mengaku masih didominasi pembiayaan perumahan. Hanya saja pembiayaan perumahaan saat ini mengalami sedikit kelesuan atau penurunan.
Penurunan tersebut, tidak lepas dari kebijakan Loan To Value (LTV) ratio, yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI). Namun disisi lain justru kondisi politik saat ini menjadi pengaruh paling besar terhadap penurunan pembiayaan perumahan.
Menurutnya, saat ini banyak masyarakat memilih tidak melakukan pembelian rumah sampai proses pemilihan Presiden selesai. "Ya kondisi politik saat ini sangat berpengaruh. Konsumen memilih wait and see dulu sebelum melakukan pembelian properti," imbuhnya.
Karena itu, untuk terus meningkatkan pembiayaan perumahan pihaknya terus menggandeng para developer yang ada di Jateng. "Saat ini kita sudah bekerja sama dengan sekitar 20 developer," kata dia.
Head of Sales BNI Syariah Semarang Sriwijayanto Suryadharma mengaakan, untuk pembiayaan perumahan atau KPR, BNI Syariah memberikan platform hingga Rp2 miliar.
"Pembiayaan pembelian rumah melalui BNI Syariah memiliki banyak kelebihan. Di antaranya bunga fix hanya 9,52%, bebas penalti jika nasabah ingin melakukan pelunasan sebelum jatuh tempo, selain itu juga bisa take over dan kemudahan-kemudahan lain," pungkasnya.
(izz)