Ini Alasan Mitrabara Pangkas Jumlah Saham IPO
A
A
A
JAKARTA - PT Mitrabara Adiperdana Tbk (MBAP) sebelumnya ingin melepas 273,03 juta saham atau 22% dari modal ditempatkan dan disetor melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), namun saham yang dilepas pada saat IPO mengalami penurunan (downsize) menjadi 245,45 juta saham.
"Ini karena setelah kami hitung lagi ternyata melepas 20% saham dari modal disetor sudah cukup, khususnya untuk kebutuhan belanja modal perusahaan," kata Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas Boumediene Sihombing selaku penjamin pelaksana emisi IPO perseroan di Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Selain itu, soal porsi saham lama dan saham baru yang dilepas juga menjadi alasan mengapa IPO MBAP mengalami pemangkasan hingga 2%. Perlu diketahui, tadinya 22% saham yang dilepas merupakan komposisi antara 11% saham lama dan 11% saham baru.
Boumediene menjelaskan, setelah kalkulasi lebih lanjut, 10% saham baru yang dilepas ternyata sudah cukup untuk menutup kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) MBAP. Di sisi lain, MBAP tidak bisa mengubah komposisi sahamnya menjadi 10% saham baru dan 12% saham lama.
MBAP wajib menerbitkan saham baru dengan komposisi saham lama dan saham baru yang sesuai dengan prospektus, yakni 50% berbanding 50%. Akibat penyesuaian ini, maka saham lama yang diterbitkan juga diturunkan menjadi 10% demi memenuhi kuota 50:50, sehingga didapat angka 20% saham, yang terdiri dari 10% saham lama dan 10% saham baru yang dilepas dalam perhelatan IPO.
Kondisi pasar batu bara yang masih melesu tentunya juga menjadi pertimbangan perseroan. Pasalnya, harga batu bara global saat ini cenderung stagnan.
"Tapi, setidaknya konsumen MBAP merupakan konsumen jangka panjang, sehingga fluktuasi harga batu bara tidak begitu terpengaruh," pungkas Boumediene.
"Ini karena setelah kami hitung lagi ternyata melepas 20% saham dari modal disetor sudah cukup, khususnya untuk kebutuhan belanja modal perusahaan," kata Direktur Investment Banking Danareksa Sekuritas Boumediene Sihombing selaku penjamin pelaksana emisi IPO perseroan di Jakarta, Kamis (10/7/2014).
Selain itu, soal porsi saham lama dan saham baru yang dilepas juga menjadi alasan mengapa IPO MBAP mengalami pemangkasan hingga 2%. Perlu diketahui, tadinya 22% saham yang dilepas merupakan komposisi antara 11% saham lama dan 11% saham baru.
Boumediene menjelaskan, setelah kalkulasi lebih lanjut, 10% saham baru yang dilepas ternyata sudah cukup untuk menutup kebutuhan belanja modal (capital expenditure/capex) MBAP. Di sisi lain, MBAP tidak bisa mengubah komposisi sahamnya menjadi 10% saham baru dan 12% saham lama.
MBAP wajib menerbitkan saham baru dengan komposisi saham lama dan saham baru yang sesuai dengan prospektus, yakni 50% berbanding 50%. Akibat penyesuaian ini, maka saham lama yang diterbitkan juga diturunkan menjadi 10% demi memenuhi kuota 50:50, sehingga didapat angka 20% saham, yang terdiri dari 10% saham lama dan 10% saham baru yang dilepas dalam perhelatan IPO.
Kondisi pasar batu bara yang masih melesu tentunya juga menjadi pertimbangan perseroan. Pasalnya, harga batu bara global saat ini cenderung stagnan.
"Tapi, setidaknya konsumen MBAP merupakan konsumen jangka panjang, sehingga fluktuasi harga batu bara tidak begitu terpengaruh," pungkas Boumediene.
(rna)