Konsumsi Listrik Ramadan di Jabar dan Banten Naik
A
A
A
JAKARTA - Manager Bidang Komunikasi Hukum dan Administrasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Barat (DJBB) Agung Murdifi mengatakan, konsumsi listrik pada Ramadan tahun ini di wilayah tersebut meningkat.
Adapun peningkatan konsumsi listrik di dua wilayah itu, yakni mencapai 6% pada siang hari dan 5,7% pada malam hari dibandingkan Ramadan tahun sebelumnya.
"Rata-rata beban puncak siang pada Ramadan tahun lalu 5.559 mega watt (MW) dan malam harinya 6.477 MW. Ramadan tahun ini diprediksi rata-rata beban puncak siang hari menjadi 5.901 MW dan malamnya menjadi 6.850,5 MW," kata dia pada saat acara buka bersama PLN DJBB di Bandung, Kamis (10/7/2014) malam.
Namun, angka beban puncak Ramadan tahun ini, pada siang hari turun hingga 11,05% dari rata-rata 6.635 MW. Sedangkan pada malam hari turun sekitar 7% dari rata-rata 7.393,7 MW dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pada H-2 sampai dengan H+7 Lebaran, beban puncak rata-rata siang hari diprediksi turun hingga 35% karena pelanggan industri, perkantoran, dan perusahaan komersial sudah meliburkan aktivitasnya. Sementara malam hari turun 25% dibandingkan hari normal," tutur dia.
Agar aman dan nyaman saat mudik Lebaran, menurut dia, sebaiknya terlebih dahulu masyarakat memastikan tagihan listrik sudah lunas. Selain itu, mencabut atau mematikan peralatan listrik sebelum mudik, tetap hemat listrik, serta menghubungi contact centre PLN 123 jika membutuhkan layanan seputar kelistrikan.
Adapun peningkatan konsumsi listrik di dua wilayah itu, yakni mencapai 6% pada siang hari dan 5,7% pada malam hari dibandingkan Ramadan tahun sebelumnya.
"Rata-rata beban puncak siang pada Ramadan tahun lalu 5.559 mega watt (MW) dan malam harinya 6.477 MW. Ramadan tahun ini diprediksi rata-rata beban puncak siang hari menjadi 5.901 MW dan malamnya menjadi 6.850,5 MW," kata dia pada saat acara buka bersama PLN DJBB di Bandung, Kamis (10/7/2014) malam.
Namun, angka beban puncak Ramadan tahun ini, pada siang hari turun hingga 11,05% dari rata-rata 6.635 MW. Sedangkan pada malam hari turun sekitar 7% dari rata-rata 7.393,7 MW dibandingkan bulan sebelumnya.
"Pada H-2 sampai dengan H+7 Lebaran, beban puncak rata-rata siang hari diprediksi turun hingga 35% karena pelanggan industri, perkantoran, dan perusahaan komersial sudah meliburkan aktivitasnya. Sementara malam hari turun 25% dibandingkan hari normal," tutur dia.
Agar aman dan nyaman saat mudik Lebaran, menurut dia, sebaiknya terlebih dahulu masyarakat memastikan tagihan listrik sudah lunas. Selain itu, mencabut atau mematikan peralatan listrik sebelum mudik, tetap hemat listrik, serta menghubungi contact centre PLN 123 jika membutuhkan layanan seputar kelistrikan.
(rna)