Jasa Marga Sisakan Dana IPO Rp1,22 T
A
A
A
JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) hingga akhir Juni 2014 masih menyisakan Rp1,22 triliun atau sekitar 36% dana hasil penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito di tujuh bank nasional, baik bank BUMN, BUMD maupun swasta. Ketujuh bank itu, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank DKI, Bank Jateng, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Bukopin dan Bank Permata.
Adapun dana hasil IPO perseroan pada November 2007 sebesar Rp3,47 triliun, setelah dikurangi biaya penawaran umum maka hasil bersih IPO senilai Rp3,37 triliun.
Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dana bersih IPO tersebut sesuai dengan propektus dialokasikan untuk ekspansi Rp3,16 triliun, pembiayaan kembali (refinancing) Obligasi Jasa Marga VIII Seri M Tahun 2000 senilai Rp150 miliar dan modal kerja Rp52,65 miliar.
Sementara realisasi penggunaan dana hingga akhir Juni tahun ini, untuk refinancing dan modal kerja telah digunakan seluruhnya. Sedangkan untuk ekspansi baru digunakan sekitar Rp1,94 triliun, sehingga total dana IPO yang telah digunakan perseroan hingga 30 Juni 2014 mencapai Rp2,14 triliun.
Rincian dana ekspansi berdasarkan prospektus, terbagi atas konstribusi modal anak perusahaan PT Marga Sarana Jabar untuk setoran modal konstruksi jalan tol Bogor Ring Road sebesar Rp256,9 miliar, PT Trans Marga Jateng untuk modal konstruksi jalan tol Semarang-Solo senilai Rp1,23 triliun dan PT Trans Marga Jatim untuk setoran modal konstruksi jalan tol Gempol Pasuruan sebesar Rp441,9 miliar.
Selain itu, juga untuk penambahan penyertaan kepemilikan saham di anak usaha, seperti PT Marga Kunciran Cengkareng sekitar Rp371,3 miliar, PT Marga Trans Nusantara Rp250,4 miliar dan PT Marga Nujyasumo Agung Rp394 miliar dan PT Jakarta Lingkar Baratsatu Rp220 miliar.
Berdasarkan realisasinya, dana ekspansi untuk konstruksi jalan tol Bogor Road Ring Road sudah terpakai Rp168,02 miliar, jalan tol Semarang-Solo Rp997,19 miliar dan jalan tol Gempol-Pasuruan Rp200,1 miliar.
Sedangkan realisasi penambahan penyertaan kepemilikan saham di PT Marga Kunciran-Cengkareng Rp114,81 miliar, PT Marga Trans Nusantara Rp67,56 miliar dan PT Marga Nujyasumo Agung Rp394 miliar. Sedangkan penyertaan kepemilikan saham di PT Jakarta Lingkat Baratsatu belum direalisasikan.
Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito di tujuh bank nasional, baik bank BUMN, BUMD maupun swasta. Ketujuh bank itu, yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank DKI, Bank Jateng, Bank Syariah Mega Indonesia, Bank Bukopin dan Bank Permata.
Adapun dana hasil IPO perseroan pada November 2007 sebesar Rp3,47 triliun, setelah dikurangi biaya penawaran umum maka hasil bersih IPO senilai Rp3,37 triliun.
Berdasarkan laporan perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dana bersih IPO tersebut sesuai dengan propektus dialokasikan untuk ekspansi Rp3,16 triliun, pembiayaan kembali (refinancing) Obligasi Jasa Marga VIII Seri M Tahun 2000 senilai Rp150 miliar dan modal kerja Rp52,65 miliar.
Sementara realisasi penggunaan dana hingga akhir Juni tahun ini, untuk refinancing dan modal kerja telah digunakan seluruhnya. Sedangkan untuk ekspansi baru digunakan sekitar Rp1,94 triliun, sehingga total dana IPO yang telah digunakan perseroan hingga 30 Juni 2014 mencapai Rp2,14 triliun.
Rincian dana ekspansi berdasarkan prospektus, terbagi atas konstribusi modal anak perusahaan PT Marga Sarana Jabar untuk setoran modal konstruksi jalan tol Bogor Ring Road sebesar Rp256,9 miliar, PT Trans Marga Jateng untuk modal konstruksi jalan tol Semarang-Solo senilai Rp1,23 triliun dan PT Trans Marga Jatim untuk setoran modal konstruksi jalan tol Gempol Pasuruan sebesar Rp441,9 miliar.
Selain itu, juga untuk penambahan penyertaan kepemilikan saham di anak usaha, seperti PT Marga Kunciran Cengkareng sekitar Rp371,3 miliar, PT Marga Trans Nusantara Rp250,4 miliar dan PT Marga Nujyasumo Agung Rp394 miliar dan PT Jakarta Lingkar Baratsatu Rp220 miliar.
Berdasarkan realisasinya, dana ekspansi untuk konstruksi jalan tol Bogor Road Ring Road sudah terpakai Rp168,02 miliar, jalan tol Semarang-Solo Rp997,19 miliar dan jalan tol Gempol-Pasuruan Rp200,1 miliar.
Sedangkan realisasi penambahan penyertaan kepemilikan saham di PT Marga Kunciran-Cengkareng Rp114,81 miliar, PT Marga Trans Nusantara Rp67,56 miliar dan PT Marga Nujyasumo Agung Rp394 miliar. Sedangkan penyertaan kepemilikan saham di PT Jakarta Lingkat Baratsatu belum direalisasikan.
(rna)