PT PAL Butuh Dukungan Modal Pemerintah untuk Ekspansi
A
A
A
SURABAYA - Dalam meningkatkan gairah industri kapal nasional, PT PAL Indonesia diharapkan dapat meningkatkan produksinya. Untuk mewujudkannya, PT PAL masih memerlukan dukungan dari pemerintah.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin mengatakan, sebagai langkah mewujudkan industri stategis dalam negeri, PT PAL selalu meningkatkan kualitas dan standar terbaiknya menghasilkan mahakarya yang membanggakan.
"Selama 34 tahun, PT PAL berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dalam industri galangan kapal, ujarnya saat menyambut kunjungan Pimpinan MPR ke PT PAL, Surabaya, Selasa (15/7/2014).
Untuk memajukan sektor industri kapal nasional, dia berharap DPR dan MPR dapat melakukan politic will sehingga pemerintah dapat memberikan kucuran dana kepada PT PAL untuk mengembangkan produk-produknya.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Sidarto Danusubroto menambaahkan, kemampuan PT PAL untuk membangun kapal-kapal dapat memberikan manfaat untuk Indonesia sebagai negara maritim. Untuk itu, hal tersebut bisa dipikirkan dan dimanfaatkan untuk Indonesia oleh para anggota dewan yang terpilih kembali.
Namun, dirinya menyadari untuk mengembangkan kapal-kapal tersebut, PT PAL masih membutuhkan modal besar. "Wawasan maritim harus kita tingkatkan lagi. Kita butuh melengkapi PT PAL dengan anggaran dari negara dan dari kita (anggota dewan)," katanya di kesempatan yang sama.
Diberitakan sebelumnya, Pimpinan MPR bersama Komisi I, Komisi VI, Komisi IX DPR RI mengunjungi PT PAL Indonesia (Persero). Dalam kunjungan ini juga dihadiri Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, perwakilan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Pemerintah Daerah Jawa Timur.
Sidarto mengatakan, sebagai negeri maritim, PT PAL memegang peranan sangat penting bagi perekonomian nasional, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Sektor ini mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat dan dalam perolehan devisa negara melalui kegiatan ekspor berbagai produk hasil industri," ujarnya.
Selain itu, lanjut Sidarto, PT PAL harus bisa menjadi Lead Integrator (Pemadu Utama) Matra Laut sesuai amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Strategis Pertahanan.
"Dua Calon Presiden sudah kita ketahui berkomitmen untuk memaksimalkan pengembangan maritim di dalam visi misi mereka. Sehingga PT Pal harus sudah siap untuk berpartisipasi," pungkasnya.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M Firmansyah Arifin mengatakan, sebagai langkah mewujudkan industri stategis dalam negeri, PT PAL selalu meningkatkan kualitas dan standar terbaiknya menghasilkan mahakarya yang membanggakan.
"Selama 34 tahun, PT PAL berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dalam industri galangan kapal, ujarnya saat menyambut kunjungan Pimpinan MPR ke PT PAL, Surabaya, Selasa (15/7/2014).
Untuk memajukan sektor industri kapal nasional, dia berharap DPR dan MPR dapat melakukan politic will sehingga pemerintah dapat memberikan kucuran dana kepada PT PAL untuk mengembangkan produk-produknya.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI) Sidarto Danusubroto menambaahkan, kemampuan PT PAL untuk membangun kapal-kapal dapat memberikan manfaat untuk Indonesia sebagai negara maritim. Untuk itu, hal tersebut bisa dipikirkan dan dimanfaatkan untuk Indonesia oleh para anggota dewan yang terpilih kembali.
Namun, dirinya menyadari untuk mengembangkan kapal-kapal tersebut, PT PAL masih membutuhkan modal besar. "Wawasan maritim harus kita tingkatkan lagi. Kita butuh melengkapi PT PAL dengan anggaran dari negara dan dari kita (anggota dewan)," katanya di kesempatan yang sama.
Diberitakan sebelumnya, Pimpinan MPR bersama Komisi I, Komisi VI, Komisi IX DPR RI mengunjungi PT PAL Indonesia (Persero). Dalam kunjungan ini juga dihadiri Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, perwakilan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian BUMN, dan Pemerintah Daerah Jawa Timur.
Sidarto mengatakan, sebagai negeri maritim, PT PAL memegang peranan sangat penting bagi perekonomian nasional, terutama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Sektor ini mampu memberikan kontribusi yang sangat besar dalam menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat dan dalam perolehan devisa negara melalui kegiatan ekspor berbagai produk hasil industri," ujarnya.
Selain itu, lanjut Sidarto, PT PAL harus bisa menjadi Lead Integrator (Pemadu Utama) Matra Laut sesuai amanah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Industri Strategis Pertahanan.
"Dua Calon Presiden sudah kita ketahui berkomitmen untuk memaksimalkan pengembangan maritim di dalam visi misi mereka. Sehingga PT Pal harus sudah siap untuk berpartisipasi," pungkasnya.
(izz)