BTPN Akan Tambah Modal BTPN Syariah Rp250 M
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Syariah setelah mendapatkan izin konversi dan pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah (UUS) BTPN menjadi Bank Umum Syariah (BUS) dari regulator dan BTPN Syariah telah resmi beroperasi.
Sebelumnya BTPN telah melakukan serangkaian aksi korporasi, seperti mengakuisisi dan mengonversi PT Bank Sahabat Purba Danarta menjadi bank syariah, yang dilanjutkan dengan pemisahan UUS menjadi BUS.
BTPN sebagai induk usaha, menargetkan akan menjadikan BTPN Syariah masuk dalam kategori Bank BUKU 2 dengan menyuntikkan modal baru.
Direktur BTPN Anika Faisal mengatakan, saat ini BTPN memiliki modal sekitar Rp760 miliar. Nantinya, induk usaha BTPN syariah akan menambahkan modal sebesar Rp250 miliar pada akhir tahun ini agar BTPN Syariah memiliki modal minimal Rp1 triliun.
“Dengan adanya penambahan modal ini maka rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BTPN Syariah menjadi di atas 30%,” kata Anika saat buka puasa bersama media di Jakarta, Selasa (15/7/2014) malam.
Menurutnya, dengan permodalan yang kuat akan membuat BTPN syariah dapat melakukan ekspansi bisnis. Selain itu, pendirian bank umum syariah ini dilakukan untuk pengembangan bisnis dengan memfokuskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah serta usah mikro dan kecil, termasuk masyarakat pra-sejahtera produktif (mass market).
“BTPN membangun BTPN Syariah yang saat ini difokuskan melayani segmen tunas usaha rakyat, dengan tujuan memberdayakan jutaan keluarga pra/cukup sejahtera meraih kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.
Sebelumnya BTPN telah melakukan serangkaian aksi korporasi, seperti mengakuisisi dan mengonversi PT Bank Sahabat Purba Danarta menjadi bank syariah, yang dilanjutkan dengan pemisahan UUS menjadi BUS.
BTPN sebagai induk usaha, menargetkan akan menjadikan BTPN Syariah masuk dalam kategori Bank BUKU 2 dengan menyuntikkan modal baru.
Direktur BTPN Anika Faisal mengatakan, saat ini BTPN memiliki modal sekitar Rp760 miliar. Nantinya, induk usaha BTPN syariah akan menambahkan modal sebesar Rp250 miliar pada akhir tahun ini agar BTPN Syariah memiliki modal minimal Rp1 triliun.
“Dengan adanya penambahan modal ini maka rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) BTPN Syariah menjadi di atas 30%,” kata Anika saat buka puasa bersama media di Jakarta, Selasa (15/7/2014) malam.
Menurutnya, dengan permodalan yang kuat akan membuat BTPN syariah dapat melakukan ekspansi bisnis. Selain itu, pendirian bank umum syariah ini dilakukan untuk pengembangan bisnis dengan memfokuskan bagi masyarakat berpenghasilan rendah serta usah mikro dan kecil, termasuk masyarakat pra-sejahtera produktif (mass market).
“BTPN membangun BTPN Syariah yang saat ini difokuskan melayani segmen tunas usaha rakyat, dengan tujuan memberdayakan jutaan keluarga pra/cukup sejahtera meraih kehidupan yang lebih baik,” ungkapnya.
(rna)