Bank DKI Salurkan Kredit Rp21,49 T
A
A
A
JAKARTA - PT Bank DKI berhasil menyalurkan kredit selama Januari-Juni atau semester I/2014 sebesar Rp21,49 triliun dengan porsi kredit untuk segmen produktif di atas 50%.
Kinerja kredit tersebut tumbuh signifikan hingga 31,12% dari periode Juni 2013 senilai Rp16,39 triliun.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan, peningkatan kinerja kredit menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank DKI dalam mengelola dana mereka.
"Adapun dana nasabah (dana pihak ketiga/DPK) yang dipercayakan ke Bank DKI hingga Juni 2014 mencapai Rp23,46 triliun, tumbuh 6,89% dari periode yang sama 2013," kata Eko dalam paparan kinerja Bank DKI di Jakarta, Senin (21/7/2014).
Menurutnya, komposisi DPK Bank DKI antara lain didominasi deposito yang mencapai 46,39% atau Rp10,89 triliun, tumbuh 5,52% dari total deposito Juni 2013 senilai Rp10,32 triliun.
Portofolio giro mengikuti dengan besaran mencapai Rp8,73 triliun atau 37,21% dari total DPK, meningkat 8,22% dari total giro Juni 2013 yang mencapai Rp8,07 triliun.
"Terakhir tabungan dengan besaran Rp3,85 triliun atau 16,40% dari total DPK, tumbuh 7,88% dari saldo tabungan per Juni 2013 yang mencapai Rp3,56 triliun," imbuhnya.
Dia mengatakan, pertumbuhan kredit yang lebih signifikan dari pertumbuhan DPK mendorong rasio LDR Bank DKI per Juni 2014 di kisaran 85,65%.
Kendati demikian, Eko menyatakan bahwa Bank DKI tetap menerapkan manajemen kredit yang teliti dan ketat sehingga pertumbuhan kredit yang signifikan ini juga dibarengi menurunnya rasio kredit bermasalah.
Kinerja kredit tersebut tumbuh signifikan hingga 31,12% dari periode Juni 2013 senilai Rp16,39 triliun.
Direktur Utama Bank DKI Eko Budiwiyono mengatakan, peningkatan kinerja kredit menunjukkan tingkat kepercayaan nasabah kepada Bank DKI dalam mengelola dana mereka.
"Adapun dana nasabah (dana pihak ketiga/DPK) yang dipercayakan ke Bank DKI hingga Juni 2014 mencapai Rp23,46 triliun, tumbuh 6,89% dari periode yang sama 2013," kata Eko dalam paparan kinerja Bank DKI di Jakarta, Senin (21/7/2014).
Menurutnya, komposisi DPK Bank DKI antara lain didominasi deposito yang mencapai 46,39% atau Rp10,89 triliun, tumbuh 5,52% dari total deposito Juni 2013 senilai Rp10,32 triliun.
Portofolio giro mengikuti dengan besaran mencapai Rp8,73 triliun atau 37,21% dari total DPK, meningkat 8,22% dari total giro Juni 2013 yang mencapai Rp8,07 triliun.
"Terakhir tabungan dengan besaran Rp3,85 triliun atau 16,40% dari total DPK, tumbuh 7,88% dari saldo tabungan per Juni 2013 yang mencapai Rp3,56 triliun," imbuhnya.
Dia mengatakan, pertumbuhan kredit yang lebih signifikan dari pertumbuhan DPK mendorong rasio LDR Bank DKI per Juni 2014 di kisaran 85,65%.
Kendati demikian, Eko menyatakan bahwa Bank DKI tetap menerapkan manajemen kredit yang teliti dan ketat sehingga pertumbuhan kredit yang signifikan ini juga dibarengi menurunnya rasio kredit bermasalah.
(izz)