MasterCard Tingkatkan Bisnis Transaksi dari Tren Wisata

Senin, 21 Juli 2014 - 19:55 WIB
MasterCard Tingkatkan...
MasterCard Tingkatkan Bisnis Transaksi dari Tren Wisata
A A A
JAKARTA - MasterCard Indonesia memproyeksikan peningkatan transaksi bisnis perjalanan dari wisatawan asing ke Indonesia tahun ini tumbuh 18,8% atau 1,7 juta orang yang berkunjung ke dalam negeri.

Presiden SEA MasterCard Matthew Driver mengatakan, Indonesia akan menjadi pasar sangat potensial dalam bisnis travel and entertainment (TAE). Untuk itu perseroan akan terus mengembangkan layanan dengan mitra merchant.

"Kami mengembangkan layanan dengan menambah mitra dan memperbanyak produk bundling. Ini disesuaikan dengan segmen pasar yang kami sasar," ujar Matthew saat ditemui di Jakarta, Senin (21/7/2014).

Perseroan memproyeksikan secara global pertumbuhan 17% untuk orang yang melakukan belanja di luar negaranya. Data ini didukung nilai belanja wisatawan asing di dalam negeri tahun ini yang mencapai USD1,8 juta. Para wisatawan mayoritas datang dari Singapura sebagai hub internasional sebanyak 631 ribu orang.

Sumber kedatangan lainnya datang dari Malaysia, Hongkong, Jepang, dan Korea Selatan. "Sementara jumlah turis lokal ke luar negeri mencapai 6,8 juta orang di tahun ini dan akan mencapai 10,6 juta orang pada 2020," ujarnya.

Perseroan mencatatkan pertumbuhan 14% untuk pendapatan bersih di kuartal pertama tahun ini atau USD2,2 juta naik dari USD1,9 juta di periode sama tahun lalu. Total transaksi kartu yang dicatat mencapai USD9,8 juta atau tumbuh 14% dibanding periode sama tahun lalu. Sedangkan kartu baru mencapai 2,012 juta yang tumbuh 8% dari tahun lalu.

Hasil riset perseroan mencatat kota seperti Bangkok, Singapura, Kuala Lumpur, Hong Kong dan Seoul masuk di Global Top 10 Cities. Jakarta disebut menjadi kota dengan tingkat pertumbuhan yang menjanjikan.

Berdasarkan laporan Indeks Destinasi Global MasterCard 2014 (MasterCard Global Destination Cities Index), Asia Pasifik sekali lagi menunjukkan kehebatannya. Lima dari sepuluh destinasi bagi wisatawan internasional berasal dari kawasan tersebut.

Bangkok yang menempati posisi teratas tahun lalu harus rela digeser London. Tetapi tetap kuat dengan berada di posisi kedua dan mempertahankan posisi tertinggi, diantara kota Asia Pasifik meskipun mengalami penurunan jumlah pengunjung 11% akibat ketidakstabilan politik yang melanda Thailand sejak akhir 2013.

Kota-kota Asia Tenggara juga menunjukkan tingkat pertumbuhan yang menjanjikan dengan Jakarta diproyeksikan mengalami pertumbuhan sebesar 18,8%, diikuti Hanoi (15,1%) dan Manila (14,3%). Kuala Lumpur, meskipun tingkat proyeksi pertumbuhannya sedikit lebih rendah dari 13,1%, di indeks ini tetap menempatkannya 10 besar Asia Pasifik untuk jumlah pengunjung internasional berdasarkan angka kedatangan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7979 seconds (0.1#10.140)