Harga Minyak Mentah Turun

Rabu, 23 Juli 2014 - 11:32 WIB
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Turun
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah di perdagangan Asia hari ini turun, karena mata uang AS (USD) yang lebih kuat memperkecil daya beli dan kekhawatiran atas dampak geopolitik dari jatuhnya pesawat MH17 di Ukraina mereda.

Operasi Israel terhadap militan Hamas di Gaza terus menyebabkan ketegangan. Sekjen PBB Ban Ki-moon pun mendesak konflik yang telah memasuki hari ke-16 diakhiri.

Patokan AS, minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September turun 34 sen menjadi USD102,05 per barel pada akhir perdagangan pagi. Sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman September turun 10 sen menjadi USD107,23.

USD menguat terhadap mata uang lain, terutama euro, menanggapi pelonggaran AS menyusul data inflasi konsumen yang membuat Federal Reserve (The Fed) menjaga tingkat suku bunga stabil.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan laju inflasi AS melambat pada Juni. Di mana indeks harga konsumen tercatat hanya naik 0,3% pada Juni, setelah tumbuh 0,4% di bulan sebelumnya.

USD berada pada selisih besar terhadap euro di Asia. "Ada kejutan terbalik dalam rilis data AS dan lebih banyak kejutan downside dalam data zona euro," kata Bank DBS dalam catatannya, seperti dilasir Geo.tv, Rabu (23/7/2014).

Mereka menyebutkan, bahwa euro dinilai rentan terhadap risiko geopolitik, dengan Zona Euro terjepit antara krisis Rusia-Ukraina dan serangan militer Israel di Gaza.

Mata uang AS yang kuat membuat minyak yang dihargakan dalam USD lebih mahal bagi pemegang mata uang lain, meredam minat beli dan menekan harga ke bawah.

Di sisi lain, ketegangan telah mereda sejak Selasa di tengah berita bahwa pemberontak pro-Rusia telah menyerahkan kotak hitam dari pesawat jet penumpang Malaysia Airlines yang jatuh di Ukraina timur dengan kematian hampir 300 orang.

AS menuduh pemberontak separatis yang didukung Moskow atas kejadian tersebut, ada kekhawatiran bahwa eskalasi konflik dan sanksi dapat mempengaruhi pasokan dari Rusia, produsen minyak mentah terbesar kedua di dunia.

Investor juga mengawasi perkembangan di Timur Tengah, di mana pasukan Israel telah bersumpah tidak akan membiarkan serangan udara dan tanah mereka di Gaza.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0769 seconds (0.1#10.140)