Enam Perusahaan Tambang Operasikan Smelter

Kamis, 24 Juli 2014 - 16:40 WIB
Enam Perusahaan Tambang...
Enam Perusahaan Tambang Operasikan Smelter
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Mahendra Siregar mencatat, setidaknya terdapat enam perusahaan yang sudah mengoperasikan pabrik pemurnian/smelter dan sudah dalam tahap produksi untuk pemrosesan barang tambang.

"Ada enam perusahaan yang sudah dalam tahap produksi untuk pemrosesan barang tambang. Perusahaan itu, tiga memang sudah lama beroperasi, tiga lagi baru selesai," ujar dia di Kantor BKPM, Jakarta, Kamis (24/7/2014).

Menurutnya, dari enam perusahaan tersebut, dua memproses nikel, dua bijih besi, satu tembaga, dan satu bauksit. Enam perusahaan tambang tersebut memiliki nilai investasi sebesar USD2,25 miliar. "Enam perusahaan itu nilai investasinya USD2,25 miliar," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, yang saat ini sedang dalam tahap konstruksi ada lima perusahaan. Tiga memproses bauksit, dan dua memproses nikel. Nilai investasi kelima perusahaan tersebut mencapai USD7,86 miliar.

"Kalau dua-duanya dijumlah (produksi dan konstruksi), berarti investasinya sudah USD110 miliar," ujarnya.

Berikut daftar enam perusahaan yang telah mengoperasikan smelter:

1. PT Vale Indonesia di kabupaten Soroako, Sulawesi Selatan dengan nilai investasi sebesar USD580 juta dengan kapasitas 80,953 ton nickel matte.

2. PT Aneka Tambang (Antam) Tbk di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara dengan nilai investasi sebesar USD297,7 juta dengan kapasitas 17,000 ton nickel.

3. PT Meratus Jaya Iron Steel di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dengan nilai investasi sebesar USD142,3 juta akan menghasilan sponge iron 315 ribu ton per tahun.

4. PT Delta Prima Steel di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan nilai investasi sebesar USD26,9 juta. Smelter akan menghasilkan sponge iron sebanyak 100 ribu ton per tahun.

5. PT Smelting di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi sebesar USD852,6 juta. Smelter akan menghasilkan cooper chatode 300 ribu ton, sulphuric acid 900 ribu ton, anaoda slimes 200 ton, copper slag 600 ribu ton, gypsum 31 ribu ton dan cooper telluride 102 ton.

6. Indonesia Chemical Alumina di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan nilai investasi sebesar 352.2 juta dolar AS. Smelter ini akan menghasilkan aluminium oxide (CGA) sebanyak 135 ribu ton dan Aluminium Hydroxide (aluminium tri hydrate) sebanyak 165 ribu ton.‬
(izz)
Berita Terkini
Perlunya Deregulasi...
Perlunya Deregulasi Aturan IHT demi Wujudkan Indonesia Incorporated
10 menit yang lalu
Lahan Sikam Salurkan...
Lahan Sikam Salurkan Pendanaan Rp257,89 Miliar kepada 3.591 Borrower
50 menit yang lalu
Soal Hapus Kuota Impor,...
Soal Hapus Kuota Impor, Pemerintah Disarankan Tetap Selektif
1 jam yang lalu
Dirut MNC Kapital Ungkap...
Dirut MNC Kapital Ungkap Rencana Besar Layanan Ekosistem Digital untuk MODENA
1 jam yang lalu
Mahakarya SIG, YIA Jadi...
Mahakarya SIG, YIA Jadi Salah Satu Bandara Tersibuk Lebaran 2025
1 jam yang lalu
Industri Tembakau Terancam:...
Industri Tembakau Terancam: Parlemen Kritisi Kebijakan Kemasan Rokok Seragam
1 jam yang lalu
Infografis
Rusia: Ukraina Jadi...
Rusia: Ukraina Jadi Tambang Emas bagi Produsen Senjata Barat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved