Neraca Perdangan Juni Defisit USD305,1 Juta

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Neraca Perdagangan Indonesia mengalami defisit mencapai USD305,1 juta pada Juni 2014. Defisit neraca perdagangan dikarenakan adanya faktor impor yang masih tinggi dibandingkan ekspor.

"Kita mengalami defisit karena kegiatan ekspor kita yang turun. Ekspor kita USD15,42 miliar, impor USD15,72 miliar," ujar Kepala BPS Suryamin pada laporan Indeks Harga Konsumen di Jakarta, Senin (4/8/2014).

Meskipun neraca perdangan terjadi defisit, lanjut Suryamin, namun volume perdangangan Juni 2014 surplus 32 juta ton. "Volume neraca perdagangan bulan Juni 2014 terjadi surplus 32,2 juta ton, ekspor 45,11 juta ton, impor 12,88 juta ton," paparnya.

Saat ini, ekspor Indonesia pada Juni 2014 sebesar USD15,42 miliar, naik 4,45% dibanding Juni 2013. Dibanding bulan sebelumnya lagi, ada kenaikan 4%.

Sedangkan total ekspor sepanjang Januari-Juni tercatat USD88,83 miliar turun 2,46%, serta ekspor non migas Januari-Juni mencapai USD73,14 miliar turun 2,14%.

Sementara total impor sepanjang Januari-Juni adalah USD89,98 miliar atau turun 4,7% secara tahunan. Impor non migas sebesar USD68,18 miliar atau turun 5,7%.

Barang impor non migas terbesar masih didominasi mesin dan peralatan mekanik (USD13,05 miliar) serta mesin dan peralatan listrik (USD8,88 miliar).