CT: Alhamdulillah, Inflasi Juli Sesuai Target

Senin, 04 Agustus 2014 - 18:44 WIB
CT: Alhamdulillah, Inflasi...
CT: Alhamdulillah, Inflasi Juli Sesuai Target
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis angka inflasi nasional bulan Juli 20014. BPS mencatat inflasi Indonesia pada Juli 2014 mencapai 0,93%. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan lalu (Juni) yang angkanya 0,43%.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tandjung menuturkan bahwa rilis inflasi bulan Juli 2014 tersebut sesuai target pemerintah yang menargetkan di bawah 1%. Kendati terdapat beberapa momen yang berpotensi menaikkan angka inflasi, yaitu momen puasa dan lebaran.

"Ini hal yang baik karena kita bisa mengontrol inflasi walaupun berada pada puncak inflasi yaitu pada ramadhan dan lebaran. Puncak inflasi kedua adalah masuk anak sekolah dan itu sudah masuk ke dalam (bulan Juli) dengan inflasi 0,93% di bulan Juli," ucap dia di Kantor Kemenko Jakarta, Senin (4/8/2014).

Lebih lanjut dia berharap, inflasi di bulan Agustus dan September akan tetap terkendali, meskipun dia mengaku belum bisa memprediksinya lantaran ada transisi pemerintahan. Dua bulan kedepan, Bos Transcorp Media ini menargetkan inflasi akan tetap terkendali.

"Upayanya gimana untuk mngendalikan inflasi? Inflasi bergantung pada stabilitas harga pangan. Biasanya abis lebaran harga pangan cenderung menurun. Dengan menurunnya, inflasi di harga pangan akan negatif, kalau kita bisa beresin masalah distribusi dan supply chain. Sekolah juga sudah selesai, jadi mungkin bisa kecil dan mungkin inflasi bisa negatif di bulan Agustus," terang dia.

Mantan Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) ini menjelaskan, ada tiga sebab mengapa inflasi bisa di bawah 1%. Pertama, tight money policy yaitu uang yang beredar dikontrol sedemikian rupa sehingga tidak terlalu besar, meskipun konsekuensinya ada bunga yang naik tinggi. Selain itu, stabilisasi harga pangan yang disebabkan oleh suplai yang memadai dan mengotnrol rantai distribusi dengan baik.

"Dengan begitu maka terjadi stabilisasi harga pangan disebabkan koordinasi antara Kementan dan Kemendag relatif berjalan cukup baik. Jadi ini yang terjadi," imbuh CT.

Menurutnya, angka inflasi yang sesuai target ini juga disebabkan karena pedagang tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan yang terlalu berlebihan, sehingga menyebabkan terjadinya stabilisasi harga yang baik.

"Bukan berarti tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan, tetapi tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan terlalu berlebihan. Sehingga menyebabkan terjadinya stabilisasi harga yang baik. Semuanya ini menurut saya adalah kombinasi kebijakan yang relatif bisa menjaga stabilisasi harga pangan," tutupnya.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0559 seconds (0.1#10.140)