Pembatasan Penjulan Solar di Jateng dan DIY 35 SPBU

Senin, 04 Agustus 2014 - 19:23 WIB
Pembatasan Penjulan...
Pembatasan Penjulan Solar di Jateng dan DIY 35 SPBU
A A A
SEMARANG - PT Pertamina Marketing Operation Regional (MOR) IV Jateng dan DIY hanya menetapkan 35 SPBU di Jateng dan DIY yang terkena dampak pemberlakuan pembatasan penjualan BBM bersubsidi terutama Solar bersubsidi yang berlaku mulai Senin (4/8/2014).

External Relation PT Pertamina MOR IV Jateng dan DIY Robert MV Dumatubun menyatakan, total SPBU yang ada di wilayah Jateng dan DIY sebanyak 730 SPBU, dari total tersebut hanya 5 persen atau 35 SPBU yang memberlakukan pembatasan penjualan Solar.

Dikatakannya, sebenarnya Pertamina MOR IV telah menetapkan 40 persen atau sekitar 400 SPBU di Jateng dan DIY yang terkena dampak pembatasan penjualan. Hanya saja, dari pusat ditetapkan hanya 5 persen. “Sebagian besar SPBU di Jateng dan DIY memang berada di daerah jalur pengiriman logistic,” ujarnya Senin (4/8/2014) malam.

Seluruh SPBU yang ditetapkan memberlakukan pembatasan waktu penjualan yakni mulai pukul 08.00 sampai pukul 18.00 berada di daerah yang berdekatan dengan kawasan industi, dan wilayah yang dekat dengan Pelabuhan.

“Total ada 35 SPBU yang terkena dampak pembatasan waktu penjualan Solar bersubsidi. Di Kota Semarang sendiri hanya ada tiga SPBU,” katanya.

Robert mengaku enggan untuk menyebutkan SPBU-SPBU mana yang terkena dampak pembatasan penjualan Solar bersubsidi dengan dalih, persaingan usaha.”Yang pasti salah satunya adalah SPBU di Jalan Ahmad Yani Semarang,” ujarnya.

Sementara itu berdasarkan pantauan di SPBU Srondol Banyumanik, meski belum mengetahui apakah terkena dampak pembatasan penjualan Solar atau tidak, tetap memberlakukan pembatsan penjualan.

Satmoko, Supervisor SPBU Srondol mengaku, mulai Senin (4/8) pukul 00.00 pihaknya sudah menutup penjualan solar bersubsidi. Solar bersubsidi baru dijual kembali pada pukul 08.00 sebagaimana surat edaran BPH Migas nomer 937/07/Ka.BPH/2014.

Dia mengaku, pada saat hari pertama diberlakukannya pembatasan waktu penjualan solar subsidi banyak warga yang tidak mengetahuinya. “Tadi beberapa kali ada yang mau mengisi solar tapi karena belum waktunya penjualan kami tidak berani untuk menjual, akhirnya kami minta untuk menunggu. Yang sabar tadi ada yang menunggu sampai jam 08.00 tapi yang tidak sabar, langsung pergi,” katanya.

Sunaryo, salah seorang warga yang hendak mengisi Solar terpaksa kecewa karena tidak bisa mendapatkan Solar saat hendak mengisi bbm di SPBU Srondol, dan diminta oleh petugas untuk menunggu.

Namun karena di tangkinya masih ada sedikit Solar yang cukup untuk melanjutkan perjalanan dia memilih untuk tidak menunggu. “Saya tidak tahu kalau ada jadwal penjualan Solar, malah bikin ribet,” kata Sunaryo saat hendak mengisi BBM di SPBU Srondol.
(gpr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8556 seconds (0.1#10.140)