Ekonomi RI Melambat, CT Salahkan Situasi Global

Selasa, 05 Agustus 2014 - 19:21 WIB
Ekonomi RI Melambat,...
Ekonomi RI Melambat, CT Salahkan Situasi Global
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis data pertumbuhan perekonomian Indonesia pada kuartal II/2014 sebesar 5,12%. Kondisi ini lebih rendah dari kuartal I/2014 sebesar 5,21%.

Menanggapi hal itu, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Chairul Tandjung (CT) mengatakan kondisi ini tidak terlepas dari situasi global dalam perekonomian dunia.

Dia mengatakan, ekonomi global masih dalam tahapan konsolidasi. International Monetary Fund (IMF) kembali mengoreksi laju pertumbuhan ekonomi dunia pada Juli 2014 sebesar 3,4%. Padahal, pada April 2014 lalu, IMF baru saja mengoreksinya menjadi sebesar 3,7%.

"Selain itu, normalisasi kebijakan The Fed dengan cara quantitive easing yang sudah dikeluarkan selama ini ditarik kembali (tapering off) yang diharap selesai tahun ini," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko, Jakarta, Selasa (5/8/2014).

Hal ini, lanjut CT, menyebabkan kondisi ekonomi di negara berkembang cenderung melambat akibat terjadinya rebalancing perekonomian global. Kondisi ini menyebabkan terjadinya efek pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Selain itu, bos Transcorp Media ini menyebutkan, harga komoditas seperti batu bara dan kelapa sawit yang mengalami tren penurunan juga berpengaruh kepada perkonomian Indonesia. "Hal ini harus bisa diantisipasi dengan baik. Kalau tidak akan jadi masalah," jelasnya.

Dia menuturkan, jika saat adanya quantitive easing pemerintah Indonesia mendapatkan dorongan untuk pertumbuhan ekonomi tanah air, maka dengan adanya tapering off pemerintah mendapatkan hambatan.

Pertumbuhan ekonomi China yang sebelumnya tumbuh dua digit, namun sekarang hanya mencapai 7,5%. Hal ini juga mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia karena China adalah mitra dagang utama.

"Kita sebelumnya berlari di turunan, sekarang lari ditanjakan. Kalau dulu kita naik perahu tanpa mendayung, sekarang kita harus mendayung dengan keras. Tapi, kita mesti bersyukur juga di tengah situasi perekonomian global, kita masih bisa tumbuh di kisaran 5,2%," tandasnya.

(Baca: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Q2/2014 Hanya 5,12%)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0742 seconds (0.1#10.140)