TPID Jateng Sukses Tekan Inflasi Ramadan dan Lebaran

Rabu, 06 Agustus 2014 - 19:12 WIB
TPID Jateng Sukses Tekan Inflasi Ramadan dan Lebaran
TPID Jateng Sukses Tekan Inflasi Ramadan dan Lebaran
A A A
SEMARANG - Beberapa program Tim Pengadali Inflasi Daerah (TPID) di Jawa Tengah (Jateng) dinilai mampu meredam inflasi saat Ramadan dan Idul Fitri. Inflasi di Jateng hanya 0,72% saat Ramadan dan Lebaran.

"Dalam lima tahun terakhir setiap Lebaran dan Idul Fitri inflasi selalu hampir menyentuh angka 1%, tetapi kali ini mampu ditekan dengan baik," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah V Semarang Marlison Hakim, Rabu (6/8/2014).

Dia mengatakan, mampu ditekannya inflasi di Jateng merupakan salah satu keberhasilan dari TPID Jateng dalam menerapkan program 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi publik, yang serentak dilaksanakan oleh TPID Provinsi dan TPID Kab/Kota di Jawa Tengah.

Harga bahan pangan yang relatif terkendali tercermin pada inflasi kelompok barang bergejolak atau volatile foods, sebesar 1,35% atau di bawah rata-rata inflasi bulanan Lebaran sepanjang lima tahun terakhir sebesar 1,41%.

Kondisi tersebut dapat dicapai sejalan dengan pasokan bahan pangan yang memadai, di samping dukungan dari masyarakat untuk bijak berbelanja.

"Secara spesifik, gerakan bijak berbelanja dilakukan secara lebih luas, bekerja sama dengan alim ulama dan melalui berbagai media yang ada, juga cukup berhasil. Sehingga harga-harga dipasarnya tidak terlalu mahal," katanya.

Dengan kondisi inflasi yang mampu ditekan pada Juli, ke depan, inflasi Agustus diperkirakan akan turun. Sesuai pola historisnya, akan terjadi normalisasi pasca Ramadan dan Idul Fitri.

"Sumber inflasi bulan depan diperkirakan berasal dari biaya pendidikan untuk jenjang lainnya. Sementara risiko inflasi antara lain terkait pembatasan bibit anak ayam yang dapat menyebabkan kenaikan harga daging ayam ras," terang dia.

Wakil Ketua TPID Jateng Sutikno mengatakan, dengan keberhasilan melakukan program 4K, ke depan program tersebut akan terus ditingkatkan untuk terus menekan laju inflas di Jateng.

"Yang terpenting adalah menjaga kelancaran distribusi dan ketersediaan barang, serta menekan konsumsi berlebihan," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8109 seconds (0.1#10.140)