Dinas Pariwisata Berharap Penerbangan ke Karimunjawa
A
A
A
SEMARANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berharap segera ada maskapai penerbangan dari Semarang ke Pulau Karimunjawa, Jepara untuk menggairahkan pariwisata di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah mengembangkan fasilitas landasan di Bandara Dewandaru Karimunjawa sejak 2013 dan sudah siap beroperasi.
Namun, selama ini baru ada ada penerbangan sewa milik kura-kura resort, yang aktif melakukan penerbangan dengan harga tiket 200 dolar AS per orang. "Kalau maskapai lain belum ada, padahal landas di Bandara Dewandaru sudah sepanjang 1.200 meter sehingga sudah cukup memadai untuk landasan pewasat kecil," katanya, Jumat (8/8/2014).
Dia mengungkapkan, sebenarnya beberapa waktu pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan maskapai penerbangan Trigana Air, namun masih terkendala dengan permintaan subsidi harga tiket dari pihak maskapai kepada pemerintah.
Sementara, pemerintah sendiri tidak bisa memberikan subsidi karena Trigana Air perusahaan swasta. Sebab itu, pihaknya berharap ada pihak-pihak lain di antara pengelola hotel dan resort yang bisa membantu untuk mendorong Trigana Air dan maskapai penerbangan lain membuka penerbangan ke Karimunjawa.
Kepala Seksi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Trenggono menambahkan, dengan adanya maskapai penerbangan yang membuka rute penerbangan ke Karimunjawa bisa menjadi alternatif moda transportasi menuju Karimunjawa.
"Selama ini perjalanan wisata maupun perjalan untuk membawa logistik ke Karimunjawa sering terkendal cuaca, jadi kalau ada penerbangan dengan biaya yang terjangkau tentu akan bisa semakin mendongkrak potensi wisata yang ada di sana (Karimunjawa)," katanya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan, pemerintah sebenarnya sudah mengembangkan fasilitas landasan di Bandara Dewandaru Karimunjawa sejak 2013 dan sudah siap beroperasi.
Namun, selama ini baru ada ada penerbangan sewa milik kura-kura resort, yang aktif melakukan penerbangan dengan harga tiket 200 dolar AS per orang. "Kalau maskapai lain belum ada, padahal landas di Bandara Dewandaru sudah sepanjang 1.200 meter sehingga sudah cukup memadai untuk landasan pewasat kecil," katanya, Jumat (8/8/2014).
Dia mengungkapkan, sebenarnya beberapa waktu pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan maskapai penerbangan Trigana Air, namun masih terkendala dengan permintaan subsidi harga tiket dari pihak maskapai kepada pemerintah.
Sementara, pemerintah sendiri tidak bisa memberikan subsidi karena Trigana Air perusahaan swasta. Sebab itu, pihaknya berharap ada pihak-pihak lain di antara pengelola hotel dan resort yang bisa membantu untuk mendorong Trigana Air dan maskapai penerbangan lain membuka penerbangan ke Karimunjawa.
Kepala Seksi Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Tengah, Trenggono menambahkan, dengan adanya maskapai penerbangan yang membuka rute penerbangan ke Karimunjawa bisa menjadi alternatif moda transportasi menuju Karimunjawa.
"Selama ini perjalanan wisata maupun perjalan untuk membawa logistik ke Karimunjawa sering terkendal cuaca, jadi kalau ada penerbangan dengan biaya yang terjangkau tentu akan bisa semakin mendongkrak potensi wisata yang ada di sana (Karimunjawa)," katanya.
(izz)