BI: Belum Ada Rencana Kenaikan Harga BBM Bersubsidi
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, hingga saat ini dia belum mengetahui dan belum mendengar rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi oleh pemerintah.
Meskipun berulangkali Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri menilai bahwa kenaikan harga BBM ataupun penurunan angka subsidi adalah langkah yang tepat.
"Saya masih belum tau tentang rencana kenaikan BBM," ujar dia di SMK 38 Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Lebih lanjut dia menyebutkan, saat ini perdagangan non migas Indonesia semakin mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari kondisi perdagangan non migas yang surplus di Kuartal I dan II di 2014.
"Sekarang ini sudah melihat ada perbaikan dari perdagangan non migas, jadi kondisi surplus dari perdagangan non migas untuk kuartal I dan II di 2014 terus menerus positif," ungkap dia.
Sementara itu, terkait Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015 yang diajukan pemerintah tidaklah memasukkan kebijakan menaikkan harga subsidi BBM, Agus menilai, RAPBN 2015 tersebut masih hanya baseline yang belum memasukan unsur-unsur optimalisasi.
"Saya kira RAPBN 2015 hanya baseline jadi belum memasukan unsur optimalisasi ataupun kebijakan-kebijakan inisiatif ini tentu adalah domain pemerintah baru," terangnya.
Menurutnya, perubahan tentang RAPBN 2015 dapat dilakukan oleh pemerintah selanjutnya, yang disesuaikan dengan visi dan misi dari pemerintah selanjutnya.
"Setelah pemerintahan baru menyusun RPJMN 2014-2019 mereka bisa melakukan penyesuain APBN 2015 melalui APBN-P 2015, dan nanti kita bisa melihat pemerintah baru mengambil inisaitif-inisiatif untuk mewujudkan visi yang disampaikan di saat kampanye," tukas dia.
Meskipun berulangkali Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri menilai bahwa kenaikan harga BBM ataupun penurunan angka subsidi adalah langkah yang tepat.
"Saya masih belum tau tentang rencana kenaikan BBM," ujar dia di SMK 38 Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Lebih lanjut dia menyebutkan, saat ini perdagangan non migas Indonesia semakin mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari kondisi perdagangan non migas yang surplus di Kuartal I dan II di 2014.
"Sekarang ini sudah melihat ada perbaikan dari perdagangan non migas, jadi kondisi surplus dari perdagangan non migas untuk kuartal I dan II di 2014 terus menerus positif," ungkap dia.
Sementara itu, terkait Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2015 yang diajukan pemerintah tidaklah memasukkan kebijakan menaikkan harga subsidi BBM, Agus menilai, RAPBN 2015 tersebut masih hanya baseline yang belum memasukan unsur-unsur optimalisasi.
"Saya kira RAPBN 2015 hanya baseline jadi belum memasukan unsur optimalisasi ataupun kebijakan-kebijakan inisiatif ini tentu adalah domain pemerintah baru," terangnya.
Menurutnya, perubahan tentang RAPBN 2015 dapat dilakukan oleh pemerintah selanjutnya, yang disesuaikan dengan visi dan misi dari pemerintah selanjutnya.
"Setelah pemerintahan baru menyusun RPJMN 2014-2019 mereka bisa melakukan penyesuain APBN 2015 melalui APBN-P 2015, dan nanti kita bisa melihat pemerintah baru mengambil inisaitif-inisiatif untuk mewujudkan visi yang disampaikan di saat kampanye," tukas dia.
(gpr)