Suplai Meningkat, Harga WTI dan Brent Turun
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kembali turun untuk hari kedua setelah laporan menunjukkan suplai minyak mentah dan bensin meningkat di Amerika Serikat (AS). Harga minyak brent di London juga turun.
Kontrak berjangka (futures) tergelincir 0,2% di New York. American Petroleum Institute melaporkan, suplai minyak mentah naik 229 ribu barel dan stok bensin juga naik pekan lalu.
Administrasi Informasi Energi memangkas proyeksi harga WTI pada 2014 setelah AS mencapai produksi tertinggi bulanan dalam 27 tahun. Kontrak rata-rata berjangka di New York menjadi USD100,45 per barel pada tahun ini dibandingkan proyeksi Juli sebesar USD100,98. Sedangkan produksi minyak dilaporkan sebanyak 8,5 juta barel per hari pada bulan Juli dan terbesar sejak April 1987.
"Situasi suplai cukup. Produksi dari AS menjaga agar pertumbuhan di pasar mereka dan seluruh dunia yang sedang dilayani oleh OPEC," kata analis di Fat Prophets David Lennox seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (13/8/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman September turun sebesar 19 sen menjadi USD97,18 per barel dan berada di USD97,24 pada 10.37 siang waktu Sydney. Kontrak tersebut turun 0,7% dibanding kemarin sebesar USD 97,37, penutupan terendah sejak 7 Agustus. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 53% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak mentah brent turun ke level terendah dalam 13 bulan setelah Administrasi Informasi Energi menyatakan suplai meningkat untuk melindungi pasar terhadap ancaman di Timur Tengah.
Minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman September turun 16 sen atau 0,2% menjadi USD102,86 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI sebesar USD5,62, turun dibanding kemarin sebesar USD5,65.
Kontrak berjangka (futures) tergelincir 0,2% di New York. American Petroleum Institute melaporkan, suplai minyak mentah naik 229 ribu barel dan stok bensin juga naik pekan lalu.
Administrasi Informasi Energi memangkas proyeksi harga WTI pada 2014 setelah AS mencapai produksi tertinggi bulanan dalam 27 tahun. Kontrak rata-rata berjangka di New York menjadi USD100,45 per barel pada tahun ini dibandingkan proyeksi Juli sebesar USD100,98. Sedangkan produksi minyak dilaporkan sebanyak 8,5 juta barel per hari pada bulan Juli dan terbesar sejak April 1987.
"Situasi suplai cukup. Produksi dari AS menjaga agar pertumbuhan di pasar mereka dan seluruh dunia yang sedang dilayani oleh OPEC," kata analis di Fat Prophets David Lennox seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (13/8/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman September turun sebesar 19 sen menjadi USD97,18 per barel dan berada di USD97,24 pada 10.37 siang waktu Sydney. Kontrak tersebut turun 0,7% dibanding kemarin sebesar USD 97,37, penutupan terendah sejak 7 Agustus. Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 53% di bawah rata-rata 100 hari.
Sementara minyak mentah brent turun ke level terendah dalam 13 bulan setelah Administrasi Informasi Energi menyatakan suplai meningkat untuk melindungi pasar terhadap ancaman di Timur Tengah.
Minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman September turun 16 sen atau 0,2% menjadi USD102,86 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI sebesar USD5,62, turun dibanding kemarin sebesar USD5,65.
(rna)