Wamendag Ingin Starling Jadi Inovasi Bisnis Kopi
A
A
A
JAKARTA - Masyarakat di Indonesia mungkin sudah akrab dengan istilah Starling (Starbuck Keliling), yang diistilahkan untuk pedagang kopi yang berjualan keliling dengan sepeda.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi memandang Starling dapat dijadikan salah satu inovasi untuk bisnis perkopian di tanah air. Sebab, gaya berjualan pedagang kopi di Indonesia yang seperti itu tidak dapat ditemui di negara lain.
"Kopi pakai sepeda jangan-jangan jadi inovasi marketing baru yang membuat kopi kita dikenal dengan hal lain lagi," ujarnya saat konferensi pers Indonesian Coffee Festival di kantornya, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, inovasi tersebut dinilai ampuh untuk meningkatkan minat masyarakat berjualan kopi. Sebab dengan cara tersebut, berjualan kopi tidak butuh dana berlebihan.
"Enggak punya uang buat bikin cafe, jadi bikin pakai sepeda. Dugaan saya ini jadi inovasi baru. Saya Kira ini suatu yang patut diberi apresiasi," kata dia.
Dahulu, lanjut Bayu, inovasi kopi three in one yang merupakan kreativitas asli Indonesia sukses membangkitkan citra kopi Indonesia di mancanegara. Selain itu, kopi di Indonesia juga identik dengan kekhasan masing-masing daerah.
"Yang juga semakin tumbuh, kesadaran dan kebanggaan tentang geographical identification. Orang semakin sadar Gayo beda dengan Jawa, Wamena, Toraja, dan Lampung," pungkas Wamendag.
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Krisnamurthi memandang Starling dapat dijadikan salah satu inovasi untuk bisnis perkopian di tanah air. Sebab, gaya berjualan pedagang kopi di Indonesia yang seperti itu tidak dapat ditemui di negara lain.
"Kopi pakai sepeda jangan-jangan jadi inovasi marketing baru yang membuat kopi kita dikenal dengan hal lain lagi," ujarnya saat konferensi pers Indonesian Coffee Festival di kantornya, Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, inovasi tersebut dinilai ampuh untuk meningkatkan minat masyarakat berjualan kopi. Sebab dengan cara tersebut, berjualan kopi tidak butuh dana berlebihan.
"Enggak punya uang buat bikin cafe, jadi bikin pakai sepeda. Dugaan saya ini jadi inovasi baru. Saya Kira ini suatu yang patut diberi apresiasi," kata dia.
Dahulu, lanjut Bayu, inovasi kopi three in one yang merupakan kreativitas asli Indonesia sukses membangkitkan citra kopi Indonesia di mancanegara. Selain itu, kopi di Indonesia juga identik dengan kekhasan masing-masing daerah.
"Yang juga semakin tumbuh, kesadaran dan kebanggaan tentang geographical identification. Orang semakin sadar Gayo beda dengan Jawa, Wamena, Toraja, dan Lampung," pungkas Wamendag.
(izz)