Sektor Barang dan Jasa Harus Ditingkatkan
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan, untuk memulihkan transaksi berjalan, maka perbaikan dalam sektor barang dan jasa ditingkatkan agar ekspor barang dan jasa bisa menjadi penyumbang untuk memperkuat Cadangan Devisa (Cadev).
"Di situ kita lihat bahwa sebetulnya kita perlu perbaiki barang dan jasa agar ekspor barang dan jasa kita betul-betul bisa lebih baik dari pada impor barang dan jasa, kalau itu bisa kita wujudkan tentu secara natural Cadev kita bisa semakin kuat," ujar Agus di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar daya saing Indonesia terus membaik, serta Indonesia bisa melakukan diversifikasi ekspor.
"Tergantung pemerintahanannya, kalau pemerintahannya bisa bersama dengan pemerintahan daerah betul-betul mengarahkan agar daya saing indonesia membaik dan Indonesia bisa melakukan ekspor yang terdifersifikasi, bisa lakukan nilai tambah," ungkapnya.
Dia melanjutkan, perbaikan dalam transaksi berjalan, Indonesia akan dapat membuka pasar baru di luar negeri. Dengan demikian, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pun surplus.
"Bisa membuka pasar yang baru di luar negeri pasti surplus barang dan jasa akan terwujud dan akan buat ekonomi kita semakin kuat fundamentalnya," tandas dia.
"Di situ kita lihat bahwa sebetulnya kita perlu perbaiki barang dan jasa agar ekspor barang dan jasa kita betul-betul bisa lebih baik dari pada impor barang dan jasa, kalau itu bisa kita wujudkan tentu secara natural Cadev kita bisa semakin kuat," ujar Agus di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2014).
Lebih lanjut dia mengatakan, perlu adanya koordinasi yang baik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar daya saing Indonesia terus membaik, serta Indonesia bisa melakukan diversifikasi ekspor.
"Tergantung pemerintahanannya, kalau pemerintahannya bisa bersama dengan pemerintahan daerah betul-betul mengarahkan agar daya saing indonesia membaik dan Indonesia bisa melakukan ekspor yang terdifersifikasi, bisa lakukan nilai tambah," ungkapnya.
Dia melanjutkan, perbaikan dalam transaksi berjalan, Indonesia akan dapat membuka pasar baru di luar negeri. Dengan demikian, Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) pun surplus.
"Bisa membuka pasar yang baru di luar negeri pasti surplus barang dan jasa akan terwujud dan akan buat ekonomi kita semakin kuat fundamentalnya," tandas dia.
(gpr)