PLN Bangun Jalan Tol Listrik Sumatera
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) berencana membangunan jaringan listrik 500 kilo Volt (kV) di sepanjang sisi timur pulau Sumatera.
Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai jalan tol listrik Sumatera, yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera.
Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10% per tahun.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, proyek tersebut untuk memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik dan menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuatan sistem kelistrikan Sumatera dan secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik," katanya di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Dia menuturkan, PLN saat ini membuka undangan pra kualifikisi pembangunan transmisi 500 kV Sumatera tahap pertama yang terdiri dari lima paket pekerjaan ini. Undangan ini terbuka bagi para developer nasional yang berkompeten dalam pembangunan transmisi listrik tegangan tinggi.
PLN yakin proyek ini mampu menggerakkan industri lokal dan nasional. Sebab mensyaratkan kandungan lokal yang digunakan dalam pembangunan proyek ini sebesar 80%-90%.
"Proyek transmisi 500 kV Sumatera ini proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan developer. Sedangkan PLN akan mengambil alih dengan pola pengembalian selama 12 tahun," ujarnya.
Untuk tahap kedua, direncanakan mulai 2016 akan dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri-Muaraenim di Sumatera Selatan. Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti-Medan.
Jika semua tahap pembangunan ini selesai, maka ditargetkan pada 2020 telah tersedia 'jalan tol listrik' Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumsel sampai Medan di Sumatera Utara. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan.
Adapun tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera yaitu:
Ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-1)
Ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-2)
Ruas Perbatasan (Jambi-Riau)-Rengat
Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-1)
Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-2)
Bambang menambahkan, jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi 2017 ini akan membentang sepajang 360 kilo meter sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau. Jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun.
Di antaranya, PLTU Jambi kapasitas 2x400 MW, PLTU Sumsel 6 kapasitas 2x300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2x150 MW. Selain itu juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatera.
Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar, yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh.
Jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi ini akan berfungsi sebagai jalan tol listrik Sumatera, yang menyalurkan tenaga listrik dari pusat-pusat pembangkit ke pusat-pusat beban di pulau Sumatera.
Total beban puncak di Sumatera saat ini sekitar 4.483 MW dan beban listrik di Sumatera tumbuh rata-rata 10% per tahun.
Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto mengatakan, proyek tersebut untuk memenuhi pertumbuhan permintaan tenaga listrik dan menyokong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Pembangunan jaringan transmisi ini akan memperkuatan sistem kelistrikan Sumatera dan secara signifikan akan mengurangi pemakaian BBM sebagai bahan bakar pembangkit listrik," katanya di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Dia menuturkan, PLN saat ini membuka undangan pra kualifikisi pembangunan transmisi 500 kV Sumatera tahap pertama yang terdiri dari lima paket pekerjaan ini. Undangan ini terbuka bagi para developer nasional yang berkompeten dalam pembangunan transmisi listrik tegangan tinggi.
PLN yakin proyek ini mampu menggerakkan industri lokal dan nasional. Sebab mensyaratkan kandungan lokal yang digunakan dalam pembangunan proyek ini sebesar 80%-90%.
"Proyek transmisi 500 kV Sumatera ini proyek pembangunan transmisi pertama yang menggunakan skema pembiayaan dan pembangunan penuh dilakukan developer. Sedangkan PLN akan mengambil alih dengan pola pengembalian selama 12 tahun," ujarnya.
Untuk tahap kedua, direncanakan mulai 2016 akan dibangun jaringan transmisi 500 kV yang menghubungkan Aur Duri-Muaraenim di Sumatera Selatan. Tahap ketiga akan dibangun transmisi yang menghubungkan Garuda Sakti-Medan.
Jika semua tahap pembangunan ini selesai, maka ditargetkan pada 2020 telah tersedia 'jalan tol listrik' Sumatera yang menghubungkan Muara Enim di Sumsel sampai Medan di Sumatera Utara. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di Sumatera akan mendapatkan dukungan tenaga listrik yang cukup di masa depan.
Adapun tahap pertama akan dibangun lima ruas transmisi 500 kV Sumatera yaitu:
Ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-1)
Ruas New AurDuri-Perbatasan (Jambi-Riau) (Lot-2)
Ruas Perbatasan (Jambi-Riau)-Rengat
Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-1)
Ruas Rengat-New Garuda Sakti (Lot-2)
Bambang menambahkan, jaringan transmisi yang akan dibangun akhir 2014 dan ditargetkan mulai beroperasi 2017 ini akan membentang sepajang 360 kilo meter sirkuit (kms) dari Aur Duri, Jambi hingga Garuda Sakti, Riau. Jaringan transmisi ini akan menyalurkan listrik dari beberapa pusat listrik tenaga uap (PLTU) yang saat ini sedang dibangun.
Di antaranya, PLTU Jambi kapasitas 2x400 MW, PLTU Sumsel 6 kapasitas 2x300 MW dan PLTU Sumsel 7 kapasitas 2x150 MW. Selain itu juga untuk mendukung jaringan listrik 275 kV yang saat ini menjadi andalan untuk transfer daya listrik di sistem kelistrikan Sumatera.
Sistem kelistrikan Sumatera terbagi menjadi tiga sistem kelistrikan besar, yaitu Sumatera Bagian Selatan meliputi Sumatera Selatan, Lampung dan Bengkulu, Sumatera Bagian Tengah meliputi Sumatera Barat, Riau dan Jambi dan Sumatera Bagian Utara meliputi Sumatera Utara dan Aceh.
(izz)