Rupiah Dibuka Perpanjang Koreksi
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini dibuka memperpanjang koreksi seiring tergelincirnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini dibuka pada level Rp11.725 per USD. Posisi ini terdepresiasi 20 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp11.705 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp11.717 per USD. Posisi ini melemah 10 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp11.707 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik pagi hari ini pada level Rp11.748 per USD. Posisi tersebut terkoreksi 33 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp11.705 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp11.751 per USD. Posisi ini merosot 65 poin dibanding posisi kemarin di level Rp11.686 per USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, masih positifnya rilis data-data Amerika Serikat (AS) membuat laju USD mengalami penguatan. Data-data AS tersebut, diantaranya terjaganya inflasi, kenaikan chain store sales, peningkatan angka building permits dan housing starts.
"Kenaikan laju USD tentu berimbas negatif bagi rupiah. Pelaku pasar masih mencermati rilis data tersebut karena dinilai dapat memicu The Fed untuk segera menaikkan suku bunga Fed rate," kata dia, Kamis (21/8/2014).
Penguatan USD pun, dia melanjutkan, turut berimbas pada melemahnya sejumlah laju mata uang Asia Pasifik dan pada melemahnya rupiah. Menurut Reza, laju rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahan terutama jika pelaku pasar ikut terpengaruh dengan hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) dan berpeluang tertekan seiring dengan masih berbalik menguatnya USD.
Sementara IIHSG pagi ini dibuka balik arah melemah menjelang keputusan final MK terkait gugatan sengketa pemilihan presiden (pilpres) hari ini. IHSG dibuka merosot 1,05 poin atau 0,02% ke level 5.189,12.
Nilai tukar rupiah terhadap USD berdasarkan data Bloomberg hari ini dibuka pada level Rp11.725 per USD. Posisi ini terdepresiasi 20 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp11.705 per USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp11.717 per USD. Posisi ini melemah 10 poin dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp11.707 per USD.
Data Yahoofinance mencatat mata uang domestik pagi hari ini pada level Rp11.748 per USD. Posisi tersebut terkoreksi 33 poin dibanding posisi penutupan kemarin di level Rp11.705 per USD.
Data Sindonews bersumber dari Limas menunjukkan rupiah hari ini pada level Rp11.751 per USD. Posisi ini merosot 65 poin dibanding posisi kemarin di level Rp11.686 per USD.
Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, masih positifnya rilis data-data Amerika Serikat (AS) membuat laju USD mengalami penguatan. Data-data AS tersebut, diantaranya terjaganya inflasi, kenaikan chain store sales, peningkatan angka building permits dan housing starts.
"Kenaikan laju USD tentu berimbas negatif bagi rupiah. Pelaku pasar masih mencermati rilis data tersebut karena dinilai dapat memicu The Fed untuk segera menaikkan suku bunga Fed rate," kata dia, Kamis (21/8/2014).
Penguatan USD pun, dia melanjutkan, turut berimbas pada melemahnya sejumlah laju mata uang Asia Pasifik dan pada melemahnya rupiah. Menurut Reza, laju rupiah masih berpotensi melanjutkan pelemahan terutama jika pelaku pasar ikut terpengaruh dengan hasil sidang Mahkamah Konstitusi (MK) dan berpeluang tertekan seiring dengan masih berbalik menguatnya USD.
Sementara IIHSG pagi ini dibuka balik arah melemah menjelang keputusan final MK terkait gugatan sengketa pemilihan presiden (pilpres) hari ini. IHSG dibuka merosot 1,05 poin atau 0,02% ke level 5.189,12.
(rna)