Transaksi Berjalan Bikin Rupiah Membaik
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, asumsi rupiah pada akhir tahun sekitar Rp11.600-Rp 11.800 per USD, jauh lebih baik dari asumsi pemerintah karena terjadi transaksi berjalan.
"Saat ini yang saya sampaikan rata-rata setahun, yang year to date-nya Rp11.724 per USD. Jadi kita melihat ada di situ dan kita melihat ada perbaikan dari transaksi berjalan, walaupun harusnya bisa lebih baik," ujarnya di Gedung MPR DPR Jakarta, Kamis (21/8/2014)
Dia menjelaskan, transaksi berjalan yang ada masih diimbangi adanya transaksi modal finansial yang baik.
"Saat ini positif untuk kuartal I dan II. Kita harapkan sepanjang 2014 akan terus positif. Selanjutanya yang kita ingin sampaikan adalah 2015 ekonomi dunia akan lebih baik," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut juga bisa membantu pembangunan nasional, dan di harapkan transaksi berjalan terus dapat diperbaiki, dibuat lebih sehat karena reformasi struktural yang akan terus dilaksanakan dan akan mengarah pada transaksi berjalan yang lebih sustainable yaitu di kisaran defisit 2,5%.
"Tapi kita belum menyebutkan kapan itu akan dicapai, namun kita mengharapkan agar transaksi berjalan itu dapat disehatkan ke defisit maksimal 2,5%," pungkas Agus.
"Saat ini yang saya sampaikan rata-rata setahun, yang year to date-nya Rp11.724 per USD. Jadi kita melihat ada di situ dan kita melihat ada perbaikan dari transaksi berjalan, walaupun harusnya bisa lebih baik," ujarnya di Gedung MPR DPR Jakarta, Kamis (21/8/2014)
Dia menjelaskan, transaksi berjalan yang ada masih diimbangi adanya transaksi modal finansial yang baik.
"Saat ini positif untuk kuartal I dan II. Kita harapkan sepanjang 2014 akan terus positif. Selanjutanya yang kita ingin sampaikan adalah 2015 ekonomi dunia akan lebih baik," ujarnya.
Menurutnya, hal tersebut juga bisa membantu pembangunan nasional, dan di harapkan transaksi berjalan terus dapat diperbaiki, dibuat lebih sehat karena reformasi struktural yang akan terus dilaksanakan dan akan mengarah pada transaksi berjalan yang lebih sustainable yaitu di kisaran defisit 2,5%.
"Tapi kita belum menyebutkan kapan itu akan dicapai, namun kita mengharapkan agar transaksi berjalan itu dapat disehatkan ke defisit maksimal 2,5%," pungkas Agus.
(izz)