PNM Kendari Catat Kenaikan Pembiayaan 27%
A
A
A
KENDARI - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM pada semester I tahun ini mencatat total outstanding pembiayaan di cabang Kendari mencapai Rp87,1 miliar atau tumbuh 27% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp68,4 miliar.
“Pertumbuhan pembiayaan ULaMM juga diikuti dengan pertambahan jumlah debitur yang per Juli 2014 tercatata sebanyak 2.016 UMKM, meningkat dibandingkan dengan Juli 2013 sebanyak 1.431 UMKM,” kata Pemimpin PNM Cabang Kendari Wisnadi Habang dalam rilisnya, Senin (25/8/2014).
Sementara itu, PNM aktif memberikan pelatihan manajemen kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) guna mendongkrak keuntungan bisnis mereka.
Perseroan kali ini menyasar komunitas pengusaha Kue Baruasa, penganan khas Kendari sebagai peserta pelatihan dan pendampingan usaha. Sedikitnya 75 pelaku UMKM, yang mayoritas nasabah ULaMM menjadi peserta pelatihan.
Wisnadi menuturkan, permasalahan utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di Kendari khususnya adalah dari sisi manajemen dan pengembangan bisnisnya.
Menurut dia, pelaku UMKM umumnya hanya terfokus pada produksi dan terkadang faktor manajemen serta ide kreatif dalam mengembangankan bisnis kurang menjadi prioritas dalam rencana usaha yang dijalani.
Selain itu, melalui program pengembangan kapasitas usaha (PKU) kali ini, diharapkan para pelaku UMKM di Kendari dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kue baruasa, sehingga dapat meningkatkan pemasaran dan pendapatan.
“Pertumbuhan pembiayaan ULaMM juga diikuti dengan pertambahan jumlah debitur yang per Juli 2014 tercatata sebanyak 2.016 UMKM, meningkat dibandingkan dengan Juli 2013 sebanyak 1.431 UMKM,” kata Pemimpin PNM Cabang Kendari Wisnadi Habang dalam rilisnya, Senin (25/8/2014).
Sementara itu, PNM aktif memberikan pelatihan manajemen kepada para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) guna mendongkrak keuntungan bisnis mereka.
Perseroan kali ini menyasar komunitas pengusaha Kue Baruasa, penganan khas Kendari sebagai peserta pelatihan dan pendampingan usaha. Sedikitnya 75 pelaku UMKM, yang mayoritas nasabah ULaMM menjadi peserta pelatihan.
Wisnadi menuturkan, permasalahan utama yang dihadapi oleh para pelaku UMKM di Kendari khususnya adalah dari sisi manajemen dan pengembangan bisnisnya.
Menurut dia, pelaku UMKM umumnya hanya terfokus pada produksi dan terkadang faktor manajemen serta ide kreatif dalam mengembangankan bisnis kurang menjadi prioritas dalam rencana usaha yang dijalani.
Selain itu, melalui program pengembangan kapasitas usaha (PKU) kali ini, diharapkan para pelaku UMKM di Kendari dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kue baruasa, sehingga dapat meningkatkan pemasaran dan pendapatan.
(rna)