WTI Dekati Harga Terendah dalam 7 Bulan
A
A
A
MELBOURNE - Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati harga terendah dalam tujuh bulan menjelang data suplai minyak, yang mungkin menandakan kekuatan permintaan bahan bakar di Amerika Serikat (AS) sebagai konsumen minyak terbesar di dunia.
Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah jatuh 0,3%, kemarin. Survei Bloomberg News menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah kemungkinan menyusut 1,8 juta barel menjadi 360,7 juta pada pekan lalu. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan merislis data besok.
Adapun persediaan bensin AS kemungkinan turun 1,73 juta barel dalam pekan yang berakhir 22 Agustus. Sementara EIA dijadwalkan akan merilis data pasokan terpisah hari ini.
Cadangan minyak telah naik ke tingkat tertinggi untuk saat ini sejak tahun 1990 di tengah meningkatnya produksi AS. Sementara menurut National Oil Corp, produksi di Libya turun karena listrik padam di beberapa lapangan minyak.
"Suplai minyak di AS berpotensi semakin mendorong kenaikan harga, di tengah konflik geopolitik. Produksi baru di AS mungkin menjadi kunci untuk menjaga harga minyak dari kenaikan yang lebih tinggi," kata analis di Fat Prophets David Lennox seperti dilansir Bloomberg, Selasa (26/8/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Oktober berada di harga USD93,58 per barel pada pukul 11.52 siang waktu Sydney. Harga tersebut naik 23 sen dibanding kemarin USD93,35.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 57% di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah turun 4,9% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Oktober naik 25 sen menjadi USD102,90 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD9,27.
Kontrak berjangka (futures) sedikit berubah di New York setelah jatuh 0,3%, kemarin. Survei Bloomberg News menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah kemungkinan menyusut 1,8 juta barel menjadi 360,7 juta pada pekan lalu. Administrasi Informasi Energi (EIA) AS akan merislis data besok.
Adapun persediaan bensin AS kemungkinan turun 1,73 juta barel dalam pekan yang berakhir 22 Agustus. Sementara EIA dijadwalkan akan merilis data pasokan terpisah hari ini.
Cadangan minyak telah naik ke tingkat tertinggi untuk saat ini sejak tahun 1990 di tengah meningkatnya produksi AS. Sementara menurut National Oil Corp, produksi di Libya turun karena listrik padam di beberapa lapangan minyak.
"Suplai minyak di AS berpotensi semakin mendorong kenaikan harga, di tengah konflik geopolitik. Produksi baru di AS mungkin menjadi kunci untuk menjaga harga minyak dari kenaikan yang lebih tinggi," kata analis di Fat Prophets David Lennox seperti dilansir Bloomberg, Selasa (26/8/2014).
WTI di New York Mercantile Exchange untuk pengiriman Oktober berada di harga USD93,58 per barel pada pukul 11.52 siang waktu Sydney. Harga tersebut naik 23 sen dibanding kemarin USD93,35.
Semua volume berjangka yang diperdagangkan sekitar 57% di bawah rata-rata 100 hari. Harga telah turun 4,9% sepanjang tahun ini.
Sementara minyak brent di ICE Futures Europe Exchange, London untuk pengiriman Oktober naik 25 sen menjadi USD102,90 per barel. Premi minyak mentah patokan Eropa ini terhadap WTI diperdagangkan sebesar USD9,27.
(rna)